PENDAHULUAN
Tujuan kita mempelajari studi
filsafat ini akan mengetahui dunia filsafat minimal mengetahui tentang
pembahasan apa yang kita bahas hari ini. Kita tidak dapat memungkiri untuk
memasuki masa filsafat modern. Maka dari itu kita harus mempelajari berbagai macam
tentang filsafat modern yakni salah satunya yang kita bahas tentang Aliran
Filsafat modern yang kami mengambil beberapa pembahasan tentang pengertian filsafat,
yakni Arti istilah dan rumusan filsafat, Obyek
studi dan metode filsafat, Bidang
kajian filsafat : Ontologi, Epistomologi, dan Aksiologi.
Dari beberapa pembahasan itu
tentunya memliki ciri tersendiri, dalam pembahasan ini kita akan mengetahui
pengertian, cirri, serta tokoh-tokoh yang mempelopori tentang Aliran yang ada
pada bagian pengertian filsafat ini. Dengan adanya pembahasan ini,
harapan kita nantinya bisa membuka pikiran kita untuk mengenali filsafat ini
dan kita termotivasi untuk mempelajari apa yang akan kita pelajari dalam ilmu
filsafat umum ini.
Demikian penyajian tentang beberapa pengertian filsafat umum, ini kami
sajikan belum begitu lengkap dan masih banyak yang harus di perbaiki.
Konotasi orang
bila mendengar kata filsafat, maka segera akan menunjuk sesuatu yang bersifat
prinsip atau dasar. Bahkan selain itu banyak di kaitkan dengan suatu pandangan
hidup yanng mengandung nilai-nilai dasar tertentu, sepperti filsafay pancasila
dan flsafat islam. Filsafat sebenarnya berasal dari kata atau bahasa yunani
piloshopiah. Dari kata piloshopia ini kemudian banyak di peroleh pengertian
pengertian filsafat, baik dari segi
pengertiannya atau etimologi maupun dari segi kandunganya.
PEMBAHASAN
2.1 pengertian filsafat
Apakah arti Filsafat itu? Bagaimana definisinya?
Demikian pertanyaan yang pertama kali dilontarkan dalam mempelajari ilmu
filsafat. Istilah filsafat dapat dilihat dari dua segi, yaitu:
a.
Segi
semantik: perkataan Filsafat berasal dari bahasa yunani yaitu philosopia,
yang berarti philos adalah cinta, suka dan sophia adalah pengetahuan,
hikmah. Jadi philosophia adalah cinta pada kebijaksanaan
atau cinta pada pengetahuan. Maksudnya, setiap orang yang berfilsafat
akan menjadi bijaksana. Orang yang cinta pada pengetahuan disebut philoshoper.
Pecinta pengetahuan adalah yang menjadikan ilmu pengetahuan sebagai tujuan
hidupnya, atau yang mengabdikan dirinya terhadap ilmu pengetahuan.
b. Segi
Praktis: dilihat dari pengertian praktisnya, Filsafat berarti ” alam fikiran”
atau “alam berfikir”, berfilsafat artinya berfikir.
Namun tidak semua berfikir itu berfilsafat. Berfilsafat adalah befikir secara
mendalam dan sungguh-sungguh. Tegasnya, Filsafat adalah hasil fikir seseorang
yang mencari dan memikirkan suatu kebenaran dengan sedalam-dalamnya. Dengan
kata lain, Filsafat adalah mempelajari dengan sungguh-sungguh hakikat kebenaran
segala sesuatu.
Menurut
Harun Nasution Filsafat itu berasal dari dua bahasa yaitu Fil di ambil
dari bahasa Inggris dan safah di ambil dari bahasa Arab. Berfilsafat
artinya berfikir menurut tata tertib (logika) dengan bebas (tidak terikat
dengan tradisi,dogma serta agama). Selain itu berfilsafat juga berarti berfikir
sedalam-dalamnya sehingga sampai ke dasar-dasar persoalannya. Atas dasar
pengertian seperti itu maka menurut harun, secara etimologi Filsafat dapat di
definisikan sebagai:
1) Pengetahuan
tentang hikmah
2) Pengetahuan
tentang prinsif atau dasar-dasar segala sesuatu
3) Mencari
kebenaran
4) Membahas
secara mendasar dari apa yang dibahas
Kata shopia berkembang menjadi jenis
pengetahuan yang lebih tinggi. Yakni jenis pengetahuan yang dapat mengantarkan
manusia untuk mengetahui kebenaran yang murni. Shophia dalam arti ini
setidaknya terlihat dari rumusan phytagoras yang menyatakan bahwa hanya dzat
yang maha tinggi (Allah) yang mampu memberikan kebenaran murni. Menurut
phitagoras manusia hanya mampu sampai pada sifat “pecinta kebijaksaan”.
Phitagoras menyatakan “cukup seorang menjadi mulia ketika ia menginginkan
hikmah dan berusaha untuk mencapainya meski ia tidak pernah menjadi hikmah itu
sendiri.
Karena luasnya lingkungsn pembahasan ilmu Filsafat,
maka tidak mustahil jika banyak di antara para ahli filsafat memberikan
definisinya secara berbeda-beda. Yang di antarannya adalah sebagai berikut:
a) Plato
seorang filsuf Yunani yang termashur murid scrates dan guru dari Aristoteles,
mengatakan: Filsafat adalah pengetahuan tentang segala
yang ada( Ilmu
pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli ).
b) Aristoteles
mengatakan Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran, yang di
dalamnya terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika, rethorika, etika, ekonomi,
politik dan estetika, ( Filsafat menyelidiki sifat dan asas benda).
c)
Marcus
Tullius Cicero politikus dan ahli pidato Romawi merumuskan: Filsafat adalah
pengetahuan tentang sesuatu yang maha agung dan usaha-usaha untuk mencapainya.
d)
Al-Farabi,
Filsuf Islam terbesar sebelum Ibnu Siena, mengatakan: Filsafat adalah ilmu
pengetahuan tentang alam maujud dan bertujuan menyelidiki hakikat yang
sebenarnya.
e)
Immanuel
kant yang sering di sebut raksasa fikir barat, menyatakan: Filsafat itu ilmu
pokok dan pangkal segala ilmu pengetahuan.
f) Prof.Dr.
Fuad Hasan, guru besar Psikkologgi UI, menyimpulkan: Filsafat adalah suatu
ikhtiar berfikir radikal, artinya mulai dari radiksnya gejala, dati akarnya
suatu hal yang hendak di masalahkan, dan dengan jalan penjajakan yang radikal
itu filsafat berusaha sampai kepada kesimpulan-kesimpulan yang universal.
g)
Drs.H.
Hasbullah Bakri merumuskan: Ilmu Filsfat adalah ilmu yang menyelidiki segala
sesuatu secara mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta, dan manusia, sehingga
dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat
di capai oleh akal menusia, dan bagaimana sikap manusia itu seharusnya setelah
mencapai pengetahuan itu.
Setelah mempelajari rumusan-rumusan
definisi tentang pengertian filsafat tersebut di atas dapatlah di simpulkan
bahwa:
1. Filsafat
adalah “ Ilmu Istimewa” yang mencoba menjawab masalah-masalah yang tidak
dapat di jawab oleh ilmu pengetahuan biasa karena masalah-masalah tersebut di
luar jangkauan ilmu pengetahuan biasa.
2.
Filsafat
adalah hasil daya upaya manusia dengan akal budinya untuk memahami atau
mendalami secara radikal dan integral serta sistematis hakikat yang ada yaitu:
Ø Hakikat Tuhan
Ø Hakikat alam semesta
Ø Hakikat Manusia
Serta sikap manusia sebagai konsekuensi dari paham
tersebut.
Orang yang pertama kali menggunakan istilah Filsafat
adalah PythagoraS (572-497SM). Ketika itu ia ditanya oleh Leon tentang
pekerjaannya, ia menjawab sebagai Philsophis artinya pencinta kearifan atau
kebijaksanaan.
Ada beberapa ciri dalam Filsafat yaitu :
1)
Persoalan
Filsafat bercorak sangat umum.
2)
Persoalan
Filsafat tidak bersifat Empiris.
3)
Menyangkut
masalah-masalah asasi.
2.2
Arti Istilah
Dan Rumusan Filsafat
=>Secara etimologis kata Filsafat
berasal dari kata Yunani yang tersusun dari dua kata yaitu Philo atau Philein
berarti cinta dan Sophos yang berarti hikmat, pengetahuan kebijaksanaan.
=>Orang yang cinta kepada kebijaksanaan atau
pengetahuan atau kebenaran disebut Pilosophos atau dalam bahasa Arab Failasuf.
=>Secara terminologis pengertian filsafat
dirumuskan dalam berbagai formulasi yang beraneka ragam sehingga sulit untuk
memilih formulasi mana yang paling tepat.
2.3
Obyek Studi Dan Metode Filsafat
Obyek Filsafat
=>Ilmu pengetahuan dapat mempunyai obyek,
baik berupa obyek materi maupun obyek forma.
=>Dikatakan obyek materi berarti ada bahan
(materi) yang dijadikan sasaran penyelidikan.
=>Sedangkan obyek forma adalah sudut pandang
(Point Of View), dari mana hal atau bahan tersebut dipandang.
=>Contohnya mengenai ilmu alam. Obyek formanya adalah
perubahan dan bangun benda. Ilmu kimia, obyeknya susunan benda. Ilmu gaya
obyeknya formanya kekuatan dan gerak benda.
=>Dari Contoh ketiga ilmu tersebut diatas, ternyata
mempunyai obyek forma yang berbeda-beda, akan tetapi ketiga ilmu tersebut
mempunyai obyek materi yang sama yaitu benda.
2.4
Bidang Kajian
Filsafat
A. Landasan Ontologi
Ontologi merupakan cabang teori hakikat
yang membicarakan hakikat sesuatu yang ada.
Dari aliran ini muncul empat macam aliran filsafat, yaitu :
< aliran Materialisme
< aliran Idealisme
< aliran Dualisme
< aliran Agnoticisme
B. Landasan Epistemologi
=> Epistemologi juga disebut teori pengetahuan
(theori of knowledge). Secara etomologi, istilah etomologi berasal dari kata
Yunani episteme = pengetahuan dan logos = teori.
=>Epistemologi dapat didefinisikan sebagai
cabang filsafat yang mempelajari asal mula atau sumber, struktur, metode dan
syahnya (validitas) pengetahuan.
=>Dalam
metafisika, pertanyaan pokoknya adalah “apakah ada itu?”, sedangkan dalam
epistemologi pertanyaan pokoknya adalah “apa yang dapat saya ketahui?”
C.
Landasan Aksiologi
=>Pengertian aksiologi berasal dari perkataan cixios
(Yunani) yang berarti nilai dan logos yang berarti teori. Jadi aksiologi adalah
“Teori tentang nilai”.
=>Nilai yang dimaksud adalah sesuatu yang
dimiliki manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang
dinilai.
=>Teori tentang nilai dalam filsafat mengacu
pada permasalahan etika dan estetika.
PENUTUP
3.1 kesmpulan
Dari pembahasan makalah tersebut di atas maka
penulis dapat menyimpulkan, ada prof. Dr. harunation dari pengertian etimologi
itu, ia memberikan definisi definsi sebagai berikut. pengetahuan tentang hikmah,
pengetahuan tentang prinsip atau dasar dasar, mencari kebenaran, membahas dasar
dasar dari apa yang di bahas sidi Gazalba memberikan kesimpulannya bahwa “kita
dapat berfilsafat tentang pengertian filsafat “ filsafat, dengan cara kerjannya
yang bersifat sistematis, universal (menyeluruh) ternyata sangat relevan dengan
problematika hidup dan kehidupan manusia serta mampu menjadi perekat kembali
antara berbagai macam disiplin ilmu yang terpisah kaitannya satu sama lain.
Dengan demikian, dengan menggunakan analisa filsafat, berrbagai macam disiplin
ilmu yang berkembang sekarang ini, akan menemukan kembali relevansinya dengan
hdup dan kehidupan masyarakat dan akan lebih mampu lagi meningkatkan fungsinnya
bag kesejahteraan manusia. Filssafat telah berkembang dan berubah fungsinya
dari sebagai induk ilmu pengetahuan menjadi semacam pendekatan dan prekat
kembali berbagai macam ilmu pengetahuan yang telah berkembang pesat yang
menjadi terpisah menjadi satu sama lainya, dan sekarang lebih cenderung menjadi
alat analisa dalam memecahkan permasalahan filosofis dari dunia ilmu
pengetahuan dan kehidupan manusia yang nyata (philosophical analysis).
3.2 Saran
Atas tersusunnya makalah ini, kami menghimbau kepada semua pembaca
khususnya generasi penerus, agar mengetahui tentang Ilmu Filsafat, dan
macam-macamnya. Dan semoga dapat menambah ilmu pengetahuan bagi yang membacanya
khususnya bagi penulis. Kritik dan saran sangat kami perlukan, semoga
bermanfaat. Amin.
DAFTAR
PUSTAKA
A.Syadali,
Mudzakir, Filsafat Umum, 1997, Bandung: Pusataka Setia, hlm 11
Cecep
Sumarna, Filsafat ilmu, 2010, Bandung: Mulia Press, hlm 50
Baca Juga :
Penyelesaian Sengketa diluar Pengadilan (APS) Mediasi/Arbritase
Peran Dan Pengaruh Media Dalam Membentuk Karakter
Al'Quran dan Hadis Komunikasi Komunikator
komentar anda sangat berguna bagi perkembangan blog kami EmoticonEmoticon