MAKALAH
JENIS DAN UJI HIPOTESIS
Disusun Untuk Melengkapi Tugas Mata Metodologi
Penelitian
Disusun Oleh :
Saddam Husain
Muntholiatus Sholihah
Saddam Husain
Muntholiatus Sholihah
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Penelitian
merupakan salah satu unsur
penting dalam kehidupan. Dengan dilakukan
penelitian maka dihasilkan berbagai macam ilmu pengetahuan yang dapat
dimanfaatkan oleh manusia. Untuk melakukan penelitian maka harus dilewati
berbagai tahapan.Hal ini sesuai dengan pengertian penelitian ilmiah itu sendiri
yakni menjawab masalah berdasarkan metode yang sistematis.Salah satu hal
penting yang dilakukan terutama dalam penelitian kuantitatif adalah merumuskan
hipotesis.
Hipotesis merupakan elemen penting dalam penelitian
kuantitatif. Terdapat tiga alasan utama yang mendukung pandangan ini, di
antaranya: Pertama, Hipotesis dapat
dikatakan sebagai piranti kerja teori. Hipotesis ini dapat dilihat dari teori
yang digunakan untuk menjelaskan permasalahan yang akan diteliti. Misalnya, sebab dan akibat dari konflik dapat
dijelaskan melalui teori mengenai konflik.Kedua, Hipotesis dapat diuji dan
ditunjukkan kemungkinan benar atau tidak benar atau difalsifikasi.Ketiga,
hipotesis adalah alat yang besar dayanya untuk memajukan pengetahuan karena
membuat ilmuwan dapat keluar dari dirinya sendiri. Artinya, hipotesis disusun
dan diuji untuk menunjukkan benar atau salahnya dengan cara terbebas dari nilai
dan pendapat peneliti yang menyusun dan mengujinya.
Namun tidak semua peneliti mampu menyusun hipotesis
dengan baik terutama peneliti pemula.Masih banyak terdapat kesalahan dalam
menyusun hipotesis. Untuk menyusun hipotesis yang baik setidaknya peneliti
harus mengacu pada kriteria perumusan hipotesis, bagaimana
jenis-jenis hipotesis dalam penelitian, maupun pemahaman tentang
penelitian tanpa menggunakan hipotesis. Selain itu seorang peneliti juga harus
mengetahui bagaimana cara menguji hipotesis agar terhindar dari kekeliruan yang
mungkin terjadi dalam pengujian hipotesis.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka makalah ini akan membahas
mengenai hakikat hipotesis hingga kekeliruan yang mungkin terjadi dalam
pengujian hipotesis.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian di mana rumusan masalah
penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.[1]
Hipotesis adalah penjelasan yang
bersifat sementara untuk tingkah laku kejadian dan peristiwa yang sudah atau akan
terjadi.[2]
Hipotesis adalah jawaban sementara
terhadap suatu masalah jawaba tersebut masi perlu di uji kebenaranya.Seorang
peneliti pasti akan mengamati sesuatu gejala,peristiwa atau masalah yang
menjadi fokus perhatianya.Sebelum mendapatkan fakta yang benar,akan membuat
tentang gejala,peristiwa,atau masalah atau yang menjadi titik perhatianya
tersebut.
Oleh Fred N. Kerlinger secara
singkat hipotesis didefinisikan sebagai pernyataan yang merupakan terkaan
mengenai hubungan antara dua variable atau lebih.Hipotes dibuat atas dasar
pengetahuan-pengahuan yang di ambil dari problematik-problematik yang diambil dari penelitian yang
mendahuluinya, dari renungan-renungan atas pertimbangan yang maksut
akal.Hipotesisis hendaknya konsisten dengan peelitian-penelitian yang di bahas
dalam tinjauan literature.Peneliti membuat suatu konjensasipersoaalan dan
merumuskanya dalam bentuk pernyataan.Hipotesis merupakan rangkuman atau
kesimpulan dariteori-teori maupun hasil dari penelitian dari hasil
penelitian pendahulu yang relevan(yang di
kemukakan dalam kajian pustaka)Sebagai jawaban dari masalah yang telah
di rumuskan untuk di ujikebenaranya menggunakan data-data empiris.
B.
Ciri-ciri hipotesis yang baik:
Suatu hipotesis di anggaap baik apabila memenuhi bebertapa
kerteria seperti berikut:
a. Hipotesis harus menyatukan hubungan
Ini
berarti bahwa hipotesis merupakan pernyataan dugaan tentang hubungan antara
variable.Hipotesis mengandung dua atau lebih variable yang dapat diukur ataupun
secara potensial dapat di ukur.Hipotesis menspensifasikan bagaimana
variable-variabeltersebut berhubungan.
b. Hipotesis harus sesuai dengan fakta
Ini
berarti bahwa hipotesis harus terang,konsep dan variable harus jelas. Hipotesis
harus dapat dimengerti dan tidak mengandun hal-hal yang bersifat metafisis.
c. Hipotesis harus sesuai dengan ilmu,
Tumbuh
dengan ilmu pengetahuan ini berarti bahwa Hipotesis harus ada hubunganya dengan
ilmu pengetahuan dan berada dalam bidang penelitian yang sedang di lakukan.
d. Hipotesis harus dapat diuji
Ini
berarti Hipotesis,baik secara nalar kekuatan dapat memberi alasan ataupun dengan menggunakan alat-alat
statistic dapat di uji.
e. Hipotesis harus sederhana
Ini
berarti Hipotesis harus dinyatakan dalam bentuk spesaifik/Khas untuk
menghindari terjadinya kesala fahaman pengetian.
f. Hipotesis harus dapat menerangkan fakta
Ini berarti bahwa hipotesis harus
dinyatakan dalam bentuk yang menerangkan hubungan fakta-fakta yang ada dan
dapat dikaitkan dengan tektik pengujian yang dikuasai.
Pendapat lain mengatakan bahwa
sebuah hipotesis penelitian dikatakan baik apabila memiliki ciri-ciri:
a. Jelas secara konseptual.
b. Mempunyai rujukan empiris.
c. Bersifat spesifik.
d. Dapat dihubungkan dengan teknik
penelitian yang ada.
e. Berkaitan dengan teori.[3]
C. Jenis-Jenis Hipotesis
1. Hipotesis Nol (Ho)
Hipotesis
nol (H0) adalah hipotesis yang menyatakan tidak adanya hubungan antara variabel
independen (X) dan variabel dependen (Y). Artinya, dalam rumusan
hipotesis, yang diuji adalah ketidakbenaran variabel (X) mempengaruhi
(Y). Ex: “tidak ada hubungan antara warna baju dengan kecerdasan mahasiswa”.
2.
Hipotesis Kerja (H1)
Hipotesis
Kerja (H1) adalah hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antara variabel
independen (X) dan variabel dependen (Y) yang diteliti. Hasil perhitungan H1
tersebut, akan digunakan sebagai dasar pencarian data penelitian.
Jenis – jenis hipotesis :
a.
Hipotesis dilihat dari kategori
rumusannya
Dibagi menjadi dua bagian yaitu (1)
hipotesis nihil yang biasa disingkat dengan Ho (2) hipotesis alternatif
biasanya disebut hipotesis kerja atau disingkat Ha.
Hipotesis nihil (Ho) yaitu hipotesis
yang menyatakan tidak ada hubungannya atau pengaruh antara variabel dengan
variabel lain. Contohnya: Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan orang
tua dengan prestasi belajar siswa SD.
Hipotesis alternatif (Ha) adalah
hipotesis yang menyatakan adanya hubungan atau pengaruh antara variabel dengan
variabel lain. Contohnya: Ada hubungan antara tingkat pendidikan orang tua
dengan prestasi belajar siswa SD.
Hipotesis alternatif ada dua macam,
yaitu directional Hypotheses dan non
directional Hypotheses.[4]
Hipotesis
terarahadalah
hipotesis yang diajukan oleh peneliti, dimana peneliti sudah merumuskan dengan
tegas yang menyatakan bahwa variabel independen memang sudah diprediksi
berpengaruh terhadap variabel dependen. Misalnya: Siswa yang diajar dengan
metode inkuiri lebih tinggi prestasi belajarnya, dibandingkan dengan siswa yang
diajar dengan menggunakan metode curah pendapat.
Hipotesis tak terarah adalah
hipotesis yang diajukan dan dirumuskan oleh peneliti tampak belum tegas bahwa
variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Fraenkel dan Wallen
(1990:42) menyatakan bahwa hipotesis tak terarah itu menggambarkan bahwa
peneliti tidak menyusun prediksi secara spesifik tentang arah hasil penelitian
yang akan dilakukan.
Contoh: Ada perbedaan pengaruh
penggunaan metode mengajar inkuiri dan curah pendapat terhadap prestasi belajar
siswa.
Hipotesis penelitian barulah di perlukan
jika peneliti mempersoalkan hubungan antara variable (setidak-tidaknya
mempersoalkan hubungan variable) dalam pembahasan tentang “format-format
penelitian”,disebut dengan penelitian eksplanasi,yaitu suatu jenis penelitian
yang dimaksudkan untuk “menjelaskan” hubungan antara Variabel.[5]
b.
Hipotesis dilihat dari sifat
variabel yang akan diuji.
Dilihat dari sifat yang akan diuji,
hipotesis penelitian dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu (1) hipotesis
tentang hubungan dan (2) hipotesis tentang perbedaan.
Hipotesis tentang hubungan yaitu
hipotesis yang menyatakan tentang saling hubungan antara dua variabel atau
lebih, mengacu ke penelitian korelasional.
Hubungan antara variabel tersebut
dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: hubungan yang sifatnya sejajar tidak
timbal balik, hubungan yang sifatnya sejajar timbal balik, hubungan yang
menunjuk pada sebab akibat tetapi timbal balik.
a) Hubungan
yang sifatnya sejajar tidak timbal balik, contohnya: Hubungan antara kemampuan
fisika dengan kimia.Nilai fisika mempunyai hubungan sejajar dengan nilai kimia,
tetapi tidak merupakan sebab akibat dan timbal balik. Nilai fisika yang tinggi
tidak menyebabkan nilai kimia yang tinggi, dan sebaliknya. Keduanya memiliki
hubungan mungkin disebabkan karena faktor lain, mungkin kebiasaan berpikir
logik (tentang ke IPA-an) sehingga mengakibatkan adanya hubungan antara
keduanya.
b) Hubungan
yang sifatnya sejajar timbal balik. Contohnya: Hubungan antara tingkat kekayaan
dengan kelancaran berusaha. Semakin tinggi tingkat kekayaan, semakin tinggi
tingkat kelancaran usahanya, dan sebaliknya.
c) Hubungan
yang menunjuk pada sebab-akibat, tetapi tidak timbal balik. Contohnya hubungan
antara waktu PBM, dengan kejenuhan siswa. Semakin lama waktu PBM berlangsung,
siswa semakin jenuh terhadap pelajaran yang disampaikan.
Sedangkan
hipotesis tentang perbedaan, yaitu hipotesis yang menyatakan perbedaan dalam variabel
tertentu pada kelompok yang berbeda.Hipotesis tentang perbedaan ini mendasari
berbagai penelitian komparatif dan eksperimen.
Contoh (1): Ada perbedaan pretasi
belajar siswa SMA antara yang diajar dengan metode ceramah + tanya jawab (CT)
dan metode diskusi (penelitian eksperimen).
Contoh (2): Ada perbedaan prestasi
belajar siswa SMA antara yang berada di kota dan di desa (penelitian
komparatif).
D.
Jenis Hipotesis yang dilihat dari
keluasan atau lingkup variabel yang diuji.
Ditinjau
dari keluasan dan lingkupnya, hipotesis dapat dibedakan menjadi hipotesis mayor
dan hipotesis minor.Hipotesis mayor adalah hipotesis yang mencakup kaitan
seluruh variabel dan seluruh objek penelitian, sedangkan hipotesis minor adalah
hipotesis yang terdiri dari bagian-bagian atau sub-sub dari hipotesis mayor
(jabaran dari hipotesis mayor).
Contoh: Hipotesis Mayor
“Ada hubungan antara keadaan sosial
ekonomi (KSE) orang tua dengan prestasi belajar siswa SMP”.
Contoh:
Hipotesis Minor.
1.
Ada hubungan antara tingkat
pendidikan orang tua dengan prestasi belajar siswa SMP.
2.
Ada hubungan antara pendapatan orang
tua dengan prestasi belajar siswa SMP.
3.
Ada hubungan antara kekayaan orang
tua dengan prestasi belajar siswa SMP.
Karakteristik
Hipotesis yang Baik
Sebuah hipotesis atau dugaan sementara
yang baik hendaknya mengandung beberapa hal. Hal – hal tersebut diantaranya :
1. Hipotesis
harus mempunyai daya penjelas
2. Hipotesis
harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara
variabel-variabel-variabel.
3. Hipotesis
harus dapat diuji
4. Hipotesis
hendaknya konsistesis dengan pengetahuan yang sudah ada.
5. Hipotesis
hendaknya dinyatakan sesederhana dan seringkas mungkin.
D.
Uji coba
hipotesis
Suatu hipotesis harus dapat diuji
berdasarkan data empiris, yakni berdasarkan apa yang dapat diamati dan dapat
diukur. Untuk itu peneliti harus mencari situasi empiris yang memberi data yang
diperlukan. Setelah kita mengumpulkan data, selanjutnya kita harus menyimpulkan
hipotesis , apakah harus menerima atau menolak hipotesis. Ada bahayanya seorang
peneliti cenderung untuk menerima atau membenarkan hipotesisnya, karena ia
dipengaruhi bias atau perasangka. Dengan menggunakan data kuantitatif yang
diolah menurut ketentuan statistik dapat ditiadakan bias itu sedapat mungkin,
jadi seorang peneliti harus jujur, jangan memanipulasi data, dan harus
menjunjung tinggi penelitian sebagai usaha untuk mencari kebenaran.
Hasil suatu penelitian pada hakikatnya
adalah suatu jawaban atas pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan di dalam
perencanaan penelitian.Untuk mengarahkan kepada hasil penelitian ini dalam
perencanaan penelitian perlu dirumuskan jawaban sementara dari penelitian ini.
Jawaban sementara dari suatu penelitian
ini biasanya disebut hipotesis. Jadi hipotesis di dalam suatu penelitianr berarti
jawaban sementara penelitian, patokan juga, atau dalil sementara yang
kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian tersebut. melalui pembuktian dari
hasil penelitian, maka hipotesis ini dapat benar atau salah, dapat diterima
atau ditolak.
Kesimpulan yang diperoleh dari
pembuktian atau analisis dari dalam menguji rumusan jawaban sementara atau
hipotesis itulah akhir suatu penelitian.Hasil akhir penelitian ini disebut juga
kesimpulan penelitian, generalisasi atau dalil yang berlaku umum, walaupun pada
taraf tertentu hal tersebut mempunyai perbedaan tingkatan sesuai dengan tingkat
kemaknaan (significantcy) dari hasil analisis statistik.Hasil pembuktian
hipotesis atau hasil akhir penelitian ini juga sering disebut thesis.
Hipotesis ditarik dari serangkaian fakta
yang muncul sehuhubungan dengan masalah yang diteliti. Dari fakta dirumuskan
hubungan antara satu dengan yang lain dan membentuk suatu konsep yang merupakan
abstraksi dari hubungan antara berbagai fakta.
Hipotesis sangat penting bagi suatu penelitian karena hipotesis ini maka penelitian diarahkan.Hipotesis dapat membimbing (mengarahkan) dalam pengumpulan data.
Hipotesis sangat penting bagi suatu penelitian karena hipotesis ini maka penelitian diarahkan.Hipotesis dapat membimbing (mengarahkan) dalam pengumpulan data.
Secara garis
besar hipotesis dalam penelitian mempunyai peranan sebagai berikut:
1.
Memberikan
batasan dan memperkecil jangkauan penelitian.
2.
Memfokuskan
perhatian dalam rangka pengumpulan data.
3.
Sebagai
panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta atau data.
4.
Membantu
mengarahkan dalam mengidentifikasi variabel-variabel yang akan diteliti
(diamati).
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Sebagai pedoman kerja, peneliti menetapkan sebuah hipotesis
yang dijadikan arahdalam menetapkan variabel, mengumpulkan data, mengolah data
dan mengambil kesimpulan.Pada dasarnya, pekerjaan meneliti adalah usaha untuk
membuktikan hipotesis.Hipotesis merupakan jawaban sementara yang harus
diuji.Pengujian itu bertujuan untuk membuktikan apakah hipotesis diterima atau
ditolak.Hipotesis berfungsi sebagai kerangka kerja bagi peneliti, memberi arah
kerja, dan mempermudah dalam penyusunan laporan penelitian.
Ada 2 macam hipotesis, yaitu hipotesis kerja, yang juga
disebut hipotesis alternatif (Ha) dan hipotesis nol (Ho) (hipotesis nihil) yang
juga disebut hipotesis statistik.Sehubungan dengan perumusan hipotesis maka ada
2 kekeliruan yang kita buat:
a. Menolak
hipotesis yang seharusnya diterima, disebut kekeliruan alpha (É‘).
b. Menerima
hipotesis yang seharusnya ditolak, disebut kekeliruan beta (β).
Cara menguji hipotesis, menggunakan daerah kurva normal.
Apabila harga Z-score
terletak
di daerah penerimaan Ho, maka Ha yang dirumuskan, tidak diterima.
B.
Saran
Kepada pembaca diharapkan untuk terus meningkatkan
kompetensi dan wawasan yang berhubungan dengan penelitian. Hal ini dikarenakan
penelitian merupakan cara primer manusia dalam mengembangkan kajian ilmu.
Dengan berkembangnya ilmu bimbingan dan konseling tentunya akan mempermudah
personal-personal dalam menghadapi persoalan-persoalan hidup yang makin
kompleks mengikutiperkembangan masa
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi.1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta:
Rineka Cipta
Darmadi,
Hamid. 2011. Metode Penelitian Pendidikan.
ALFABETA : Bandung
Faisal
sanapiah, 2007.Format – format Penelitian
Sosial. PT RAJAGRAFINDO : Jakarta.
Hasan
iqbal. 2004. Analisis data penelitian
dengan statistic. PT.BUMI AKSARA: Jakarta
[1]Prof.Dr.sugiyono,Metode penelitian,Hal 96
[2]Prof.Dr.Hamid,M.PdMetode penelitian pendidikan,hal.44
[3] Iqbal hasan, analisis data penelitian dengan statistic, hal 31-32
[5] Sanapia faisal,format-format penelitian social,hal 1020
komentar anda sangat berguna bagi perkembangan blog kami EmoticonEmoticon