CONTOH MAKALAH JENIS DAN UJI HIPOTESIS

06.16.00
 MAKALAH
JENIS DAN UJI HIPOTESIS
Disusun Untuk Melengkapi Tugas Mata Metodologi Penelitian
Disusun Oleh :
Saddam Husain
Muntholiatus Sholihah

PENDAHULUAN
A.     Latar belakang
Penelitian  merupakan  salah satu unsur penting dalam kehidupan. Dengan dilakukan  penelitian maka dihasilkan berbagai macam ilmu pengetahuan yang dapat dimanfaatkan oleh manusia. Untuk melakukan penelitian maka harus dilewati berbagai tahapan.Hal ini sesuai dengan pengertian penelitian ilmiah itu sendiri yakni menjawab masalah berdasarkan metode yang sistematis.Salah satu hal penting yang dilakukan terutama dalam penelitian kuantitatif adalah merumuskan hipotesis.
Hipotesis merupakan elemen penting dalam penelitian kuantitatif. Terdapat tiga alasan utama yang mendukung pandangan ini, di antaranya:  Pertama, Hipotesis dapat dikatakan sebagai piranti kerja teori. Hipotesis ini dapat dilihat dari teori yang digunakan untuk menjelaskan permasalahan yang akan diteliti.  Misalnya, sebab dan akibat dari konflik dapat dijelaskan melalui teori mengenai konflik.Kedua, Hipotesis dapat diuji dan ditunjukkan kemungkinan benar atau tidak benar atau difalsifikasi.Ketiga, hipotesis adalah alat yang besar dayanya untuk memajukan pengetahuan karena membuat ilmuwan dapat keluar dari dirinya sendiri. Artinya, hipotesis disusun dan diuji untuk menunjukkan benar atau salahnya dengan cara terbebas dari nilai dan pendapat peneliti yang menyusun dan mengujinya.
Namun tidak semua peneliti mampu menyusun hipotesis dengan baik terutama peneliti pemula.Masih banyak terdapat kesalahan dalam menyusun hipotesis. Untuk menyusun hipotesis yang baik setidaknya peneliti harus mengacu pada kriteria perumusan hipotesis,  bagaimana  jenis-jenis hipotesis dalam penelitian, maupun pemahaman tentang penelitian tanpa menggunakan hipotesis. Selain itu seorang peneliti juga harus mengetahui bagaimana cara menguji hipotesis agar terhindar dari kekeliruan yang mungkin terjadi dalam pengujian hipotesis.  Berdasarkan latar belakang tersebut, maka makalah ini akan membahas mengenai hakikat hipotesis hingga kekeliruan yang mungkin terjadi dalam pengujian hipotesis.



PEMBAHASAN

A.  Pengertian Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.[1]
Hipotesis adalah penjelasan yang bersifat sementara untuk tingkah laku kejadian dan peristiwa yang sudah atau akan terjadi.[2]
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu masalah jawaba tersebut masi perlu di uji kebenaranya.Seorang peneliti pasti akan mengamati sesuatu gejala,peristiwa atau masalah yang menjadi fokus perhatianya.Sebelum mendapatkan fakta yang benar,akan membuat tentang gejala,peristiwa,atau masalah atau yang menjadi titik perhatianya tersebut.
Oleh Fred N. Kerlinger secara singkat hipotesis didefinisikan sebagai pernyataan yang merupakan terkaan mengenai hubungan antara dua variable atau lebih.Hipotes dibuat atas dasar pengetahuan-pengahuan yang di ambil dari problematik-problematik  yang diambil dari penelitian yang mendahuluinya, dari renungan-renungan atas pertimbangan yang maksut akal.Hipotesisis hendaknya konsisten dengan peelitian-penelitian yang di bahas dalam tinjauan literature.Peneliti membuat suatu konjensasipersoaalan dan merumuskanya dalam bentuk pernyataan.Hipotesis merupakan rangkuman atau kesimpulan dariteori-teori  maupun hasil dari penelitian dari hasil penelitian pendahulu yang relevan(yang di  kemukakan dalam kajian pustaka)Sebagai jawaban dari masalah yang telah di rumuskan untuk di ujikebenaranya menggunakan data-data empiris.
B.  Ciri-ciri hipotesis yang baik:
Suatu hipotesis di anggaap baik apabila memenuhi bebertapa kerteria seperti berikut:
a.    Hipotesis harus menyatukan hubungan
Ini berarti bahwa hipotesis merupakan pernyataan dugaan tentang hubungan antara variable.Hipotesis mengandung dua atau lebih variable yang dapat diukur ataupun secara potensial dapat di ukur.Hipotesis menspensifasikan bagaimana variable-variabeltersebut berhubungan.
b.   Hipotesis harus sesuai dengan fakta
Ini berarti bahwa hipotesis harus terang,konsep dan variable harus jelas. Hipotesis harus dapat dimengerti dan tidak mengandun hal-hal yang bersifat metafisis.
c.    Hipotesis harus sesuai dengan ilmu,
Tumbuh dengan ilmu pengetahuan ini berarti bahwa Hipotesis harus ada hubunganya dengan ilmu pengetahuan dan berada dalam bidang penelitian yang sedang di lakukan.
d.   Hipotesis harus dapat diuji
Ini berarti Hipotesis,baik secara nalar kekuatan dapat memberi   alasan ataupun dengan menggunakan alat-alat statistic dapat di uji.
e.    Hipotesis harus sederhana
Ini berarti Hipotesis harus dinyatakan dalam bentuk spesaifik/Khas untuk menghindari terjadinya kesala fahaman pengetian.
f.    Hipotesis harus dapat menerangkan fakta
Ini berarti bahwa hipotesis harus dinyatakan dalam bentuk yang menerangkan hubungan fakta-fakta yang ada dan dapat dikaitkan dengan tektik pengujian yang dikuasai.
Pendapat lain mengatakan bahwa sebuah hipotesis penelitian dikatakan baik apabila memiliki ciri-ciri:
a.       Jelas secara konseptual.
b.      Mempunyai rujukan empiris.
c.       Bersifat spesifik.
d.      Dapat dihubungkan dengan teknik penelitian yang ada.
e.       Berkaitan dengan teori.[3]
C.   Jenis-Jenis Hipotesis
1. Hipotesis Nol (Ho) 
Hipotesis nol (H0) adalah hipotesis yang menyatakan tidak adanya hubungan antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y). Artinya, dalam rumusan hipotesis,  yang diuji adalah ketidakbenaran variabel (X) mempengaruhi (Y). Ex: “tidak ada hubungan antara warna baju dengan kecerdasan mahasiswa”.
2. Hipotesis Kerja (H1)
Hipotesis Kerja (H1) adalah hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y) yang diteliti. Hasil perhitungan H1 tersebut, akan digunakan sebagai dasar pencarian data penelitian.
Jenis – jenis hipotesis :
a.    Hipotesis dilihat dari kategori rumusannya
Dibagi menjadi dua bagian yaitu (1) hipotesis nihil yang biasa disingkat dengan Ho (2) hipotesis alternatif biasanya disebut hipotesis kerja atau disingkat Ha.
Hipotesis nihil (Ho) yaitu hipotesis yang menyatakan tidak ada hubungannya atau pengaruh antara variabel dengan variabel lain. Contohnya: Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar siswa SD.
Hipotesis alternatif (Ha) adalah hipotesis yang menyatakan adanya hubungan atau pengaruh antara variabel dengan variabel lain. Contohnya: Ada hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar siswa SD.
Hipotesis alternatif ada dua macam, yaitu directional Hypotheses dan non directional Hypotheses.[4]
Hipotesis terarahadalah hipotesis yang diajukan oleh peneliti, dimana peneliti sudah merumuskan dengan tegas yang menyatakan bahwa variabel independen memang sudah diprediksi berpengaruh terhadap variabel dependen. Misalnya: Siswa yang diajar dengan metode inkuiri lebih tinggi prestasi belajarnya, dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan menggunakan metode curah pendapat.
Hipotesis tak terarah adalah hipotesis yang diajukan dan dirumuskan oleh peneliti tampak belum tegas bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Fraenkel dan Wallen (1990:42) menyatakan bahwa hipotesis tak terarah itu menggambarkan bahwa peneliti tidak menyusun prediksi secara spesifik tentang arah hasil penelitian yang akan dilakukan.
Contoh: Ada perbedaan pengaruh penggunaan metode mengajar inkuiri dan curah pendapat terhadap prestasi belajar siswa.
Hipotesis penelitian barulah di perlukan jika peneliti mempersoalkan hubungan antara variable (setidak-tidaknya mempersoalkan hubungan variable) dalam pembahasan tentang “format-format penelitian”,disebut dengan penelitian eksplanasi,yaitu suatu jenis penelitian yang dimaksudkan untuk “menjelaskan” hubungan antara Variabel.[5]
b.         Hipotesis dilihat dari sifat variabel yang akan diuji.
Dilihat dari sifat yang akan diuji, hipotesis penelitian dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu (1) hipotesis tentang hubungan dan (2) hipotesis tentang perbedaan.
Hipotesis tentang hubungan yaitu hipotesis yang menyatakan tentang saling hubungan antara dua variabel atau lebih, mengacu ke penelitian korelasional.
Hubungan antara variabel tersebut dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: hubungan yang sifatnya sejajar tidak timbal balik, hubungan yang sifatnya sejajar timbal balik, hubungan yang menunjuk pada sebab akibat tetapi timbal balik.
a)      Hubungan yang sifatnya sejajar tidak timbal balik, contohnya: Hubungan antara kemampuan fisika dengan kimia.Nilai fisika mempunyai hubungan sejajar dengan nilai kimia, tetapi tidak merupakan sebab akibat dan timbal balik. Nilai fisika yang tinggi tidak menyebabkan nilai kimia yang tinggi, dan sebaliknya. Keduanya memiliki hubungan mungkin disebabkan karena faktor lain, mungkin kebiasaan berpikir logik (tentang ke IPA-an) sehingga mengakibatkan adanya hubungan antara keduanya.
b)      Hubungan yang sifatnya sejajar timbal balik. Contohnya: Hubungan antara tingkat kekayaan dengan kelancaran berusaha. Semakin tinggi tingkat kekayaan, semakin tinggi tingkat kelancaran usahanya, dan sebaliknya.
c)      Hubungan yang menunjuk pada sebab-akibat, tetapi tidak timbal balik. Contohnya hubungan antara waktu PBM, dengan kejenuhan siswa. Semakin lama waktu PBM berlangsung, siswa semakin jenuh terhadap pelajaran yang disampaikan.
     Sedangkan hipotesis tentang perbedaan, yaitu hipotesis yang menyatakan perbedaan dalam variabel tertentu pada kelompok yang berbeda.Hipotesis tentang perbedaan ini mendasari berbagai penelitian komparatif dan eksperimen.
Contoh (1): Ada perbedaan pretasi belajar siswa SMA antara yang diajar dengan metode ceramah + tanya jawab (CT) dan metode diskusi (penelitian eksperimen).
Contoh (2): Ada perbedaan prestasi belajar siswa SMA antara yang berada di kota dan di desa (penelitian komparatif).
D. Jenis Hipotesis yang dilihat dari keluasan atau lingkup variabel yang diuji.
           Ditinjau dari keluasan dan lingkupnya, hipotesis dapat dibedakan menjadi hipotesis mayor dan hipotesis minor.Hipotesis mayor adalah hipotesis yang mencakup kaitan seluruh variabel dan seluruh objek penelitian, sedangkan hipotesis minor adalah hipotesis yang terdiri dari bagian-bagian atau sub-sub dari hipotesis mayor (jabaran dari hipotesis mayor).
Contoh: Hipotesis Mayor
“Ada hubungan antara keadaan sosial ekonomi (KSE) orang tua dengan prestasi belajar siswa SMP”.
Contoh: Hipotesis Minor.
1.   Ada hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi  belajar siswa SMP.
2.   Ada hubungan antara pendapatan orang tua dengan prestasi belajar siswa SMP.
3.   Ada hubungan antara kekayaan orang tua dengan prestasi belajar siswa SMP.

Karakteristik Hipotesis yang Baik
Sebuah hipotesis atau dugaan sementara yang baik hendaknya mengandung beberapa hal. Hal – hal tersebut diantaranya :
1.      Hipotesis harus mempunyai daya penjelas
2.      Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara variabel-variabel-variabel.
3.      Hipotesis harus dapat diuji
4.      Hipotesis hendaknya konsistesis dengan pengetahuan yang sudah ada.
5.      Hipotesis hendaknya dinyatakan sesederhana dan seringkas mungkin.

D.    Uji coba hipotesis
Suatu hipotesis harus dapat diuji berdasarkan data empiris, yakni berdasarkan apa yang dapat diamati dan dapat diukur. Untuk itu peneliti harus mencari situasi empiris yang memberi data yang diperlukan. Setelah kita mengumpulkan data, selanjutnya kita harus menyimpulkan hipotesis , apakah harus menerima atau menolak hipotesis. Ada bahayanya seorang peneliti cenderung untuk menerima atau membenarkan hipotesisnya, karena ia dipengaruhi bias atau perasangka. Dengan menggunakan data kuantitatif yang diolah menurut ketentuan statistik dapat ditiadakan bias itu sedapat mungkin, jadi seorang peneliti harus jujur, jangan memanipulasi data, dan harus menjunjung tinggi penelitian sebagai usaha untuk mencari kebenaran.
Hasil suatu penelitian pada hakikatnya adalah suatu jawaban atas pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan di dalam perencanaan penelitian.Untuk mengarahkan kepada hasil penelitian ini dalam perencanaan penelitian perlu dirumuskan jawaban sementara dari penelitian ini.
Jawaban sementara dari suatu penelitian ini biasanya disebut hipotesis. Jadi hipotesis di dalam suatu penelitianr berarti jawaban sementara penelitian, patokan juga, atau dalil sementara yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian tersebut. melalui pembuktian dari hasil penelitian, maka hipotesis ini dapat benar atau salah, dapat diterima atau ditolak.
Kesimpulan yang diperoleh dari pembuktian atau analisis dari dalam menguji rumusan jawaban sementara atau hipotesis itulah akhir suatu penelitian.Hasil akhir penelitian ini disebut juga kesimpulan penelitian, generalisasi atau dalil yang berlaku umum, walaupun pada taraf tertentu hal tersebut mempunyai perbedaan tingkatan sesuai dengan tingkat kemaknaan (significantcy) dari hasil analisis statistik.Hasil pembuktian hipotesis atau hasil akhir penelitian ini juga sering disebut thesis.
Hipotesis ditarik dari serangkaian fakta yang muncul sehuhubungan dengan masalah yang diteliti. Dari fakta dirumuskan hubungan antara satu dengan yang lain dan membentuk suatu konsep yang merupakan abstraksi dari hubungan antara berbagai fakta.
Hipotesis sangat penting bagi suatu penelitian karena hipotesis ini maka penelitian diarahkan.Hipotesis dapat membimbing (mengarahkan) dalam pengumpulan data.
Secara garis besar hipotesis dalam penelitian mempunyai peranan sebagai berikut:
1.      Memberikan batasan dan memperkecil jangkauan penelitian.
2.      Memfokuskan perhatian dalam rangka pengumpulan data.
3.      Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta atau data.
4.      Membantu mengarahkan dalam mengidentifikasi variabel-variabel yang akan diteliti (diamati).

PENUTUP
A.    Kesimpulan
Sebagai pedoman kerja, peneliti menetapkan sebuah hipotesis yang dijadikan arahdalam menetapkan variabel, mengumpulkan data, mengolah data dan mengambil kesimpulan.Pada dasarnya, pekerjaan meneliti adalah usaha untuk membuktikan hipotesis.Hipotesis merupakan jawaban sementara yang harus diuji.Pengujian itu bertujuan untuk membuktikan apakah hipotesis diterima atau ditolak.Hipotesis berfungsi sebagai kerangka kerja bagi peneliti, memberi arah kerja, dan mempermudah dalam penyusunan laporan penelitian.
Ada 2 macam hipotesis, yaitu hipotesis kerja, yang juga disebut hipotesis alternatif (Ha) dan hipotesis nol (Ho) (hipotesis nihil) yang juga disebut hipotesis statistik.Sehubungan dengan perumusan hipotesis maka ada 2 kekeliruan yang kita buat:
a.    Menolak hipotesis yang seharusnya diterima, disebut kekeliruan alpha (É‘).
b.   Menerima hipotesis yang seharusnya ditolak, disebut kekeliruan beta (β).
Cara menguji hipotesis, menggunakan daerah kurva normal. Apabila harga Z-score
terletak di daerah penerimaan Ho, maka Ha yang dirumuskan, tidak diterima.

B.     Saran
Kepada pembaca diharapkan untuk terus meningkatkan kompetensi dan wawasan yang berhubungan dengan penelitian. Hal ini dikarenakan penelitian merupakan cara primer manusia dalam mengembangkan kajian ilmu. Dengan berkembangnya ilmu bimbingan dan konseling tentunya akan mempermudah personal-personal dalam menghadapi persoalan-persoalan hidup yang makin kompleks mengikutiperkembangan masa








DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: Rineka Cipta

Darmadi, Hamid. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. ALFABETA : Bandung
Faisal sanapiah, 2007.Format – format Penelitian Sosial. PT RAJAGRAFINDO : Jakarta.
Hasan iqbal. 2004. Analisis data penelitian dengan statistic. PT.BUMI AKSARA: Jakarta
Sugoyono. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. ALFABETA : Bandung






[1]Prof.Dr.sugiyono,Metode penelitian,Hal 96
[2]Prof.Dr.Hamid,M.PdMetode penelitian pendidikan,hal.44
[3] Iqbal hasan, analisis data penelitian dengan statistic, hal 31-32
[4]Suharsimi Arikunto, 1989:57
[5] Sanapia faisal,format-format penelitian social,hal 1020

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

komentar anda sangat berguna bagi perkembangan blog kami EmoticonEmoticon

PPC Iklan Blogger Indonesia