PENGARTIAN DAN LATAR BELAKANG ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
Tugas ini dibuat untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester
Ilmu Sosial Budaya Dasar
Dosen Pengampu: Drs.
H. Choirul Anam, M. PdI
Disusun oleh:
Ahmad
Ansori
FAKULTAS
DAKWAH
JURUSAN
KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
UNIVERSITAS
HASYIM ASY’ARI (UNHASY)
TEBUIRENG
JOMBANG
2014
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sesuai
dengan Kepmendiknas Nomor 021/U/1982 bahwa posisi mata kuliah Ilmu
Sosial-Budaya Dasar termasuk komponen mata kuliah dasar umum yang wajib ditempuh
para mahasiswa, khususnya ditingkat permulaan. Lalu dengan adanya revisi
mengenai orientasi pengajaran dalam mata kuliah ISBD berdasarkan Kepmendiknas
Nomor 232/U/2000 tentang pedoman penyusunan kurikulum pendidikan tinggi dan
penilaian hasil belajar mahasiswa, ditetapkan adanya Mata Kuliah Berkehidupan
Bermasyarakat (MBB) sebagai salah satu kelompok mata kuliah dalam kurikulum
inti yang minimal harus dicapai peserta didik dalam penyelesaian suatu program
studi dan berlaku secara nasional, yang salah satunya memuat mata kuliah Ilmu
Budaya Dasar. Maka peserta didik atau mahasiswa dituntut untuk mampu memahami
dan pada akhirnya menerapkan mata kuliah ini pada satuan kelompok kehidupan
masyarakat yang menjadi lingkungan sosiologis dari peserta didik.
Pemahaman yang secara mendalam dapat diperoleh
peserta didik dengan adanya deskripsi yang jelas mengenai aspek-aspek pokok dan
unsur-unsur yang penting dalam mata kuliah tersebut. Antara lain adalah
mengenai pengertian Ilmu Soial dan Budaya Dasar,baik ditinjau dari sudut
pandang etimologi, maupun terminologi. Selanjutnya adalah bagaimana latar
belakang Ilmu Sosial dan Budaya dasar tersebut diangkat menjadi bagian dari
mata kuliah yang wajib ditempuh peserta didik, serta mengenai ruang lingkup
pembahasan dari Ilmu Sosial dan Budaya Dasar itu sendiri. Sehingga pada
penerapannya peserta didik mampu menganalisa gejala-gejala sosial-budaya dalam
realita kehidupan bermasyarakat serta mampu memberikan kontribusi berupa ide
maupun solusi bagi permasalahan sosial, terutama dalam rangka pembangunan
negara baik melalui sektor sosial,budaya maupun ekonomi, hukum dan sektor
pembangunan lainnya.
B.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai
berikut :
1.
Apakah
pengertian Ilmu Sosial dan Budaya Dasar ?
2.
Bagaiamana latar
belakang munculnya Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
sebagai bagian dari matakuliah berkehidupan bermasyarakat?
3.
Apa sajakah yang
termasuk ruang lingkup pembahasan Ilmu Sosial dan Budaya Dasar?
C.
Tujuan dan Manfaat
Tujuan penulisan makalah ini adalah :
1.
Memahami
pengertian Ilmu Sosial dan Budaya dasar.
2.
Mengetahui latar
belakang munculnya Ilmu Sosial dan Budaya dasar.
3.
Mengetahui ruang
lingkup pembahasan Ilmu Sosial dan
Budaya Dasar.
Manfaat
penulisan ini adalah sebagai berikut :
1.
Pembaca dapat
memahami deskripsi aspek-aspek fundamental dalam Ilmu Soial dan Budaya Dasar.
2.
Pembaca dapat
turut serta dalam pemberian kontribusi ide maupun solusi terhadap suatu
fenomena sosial dalam masyarakat.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
Mahasiswa,
tidak dipungkiri pada akhirnya di hadapakan pada tuntutan untuk bergabung dalam
satuan kelompok kehidupan sosial masyarakat. Untuk mendapatkan status sosialnya
dalam kehidupan bermasyarakat ditentukan
dari nilai tindakan-tindakan yang dilakukan dalam ruang lingkup masyarakatnya baik itu bersifat
individual maupun sosial. Baik itu berhubungan langsung dengan kepentingan atau
pencapaian tujuan masyarakat ataupun tidak.
Meskipun
hal ini berlaku untuk seluruh anggota kelompok masyarakat, tapi mahasiswa yang
dipandang sebagai anggota masyarakat yang strata pendidikannya cukup tinggi
diharapakan mampu berpartisipasi dalam penyelesaian masalah-masalah sosial yang
terjadi dalam realita kehidupan
masyarakat. Maka untuk tercapainya hal tersebut, mahasiswa harus memahami
dengan pemahaman yang benar mengenai sosial dan budaya.
Istilah-istilah
IAD ( Ilmu Alamiah Dasar), ISD ( Ilmu Sosial Dasar) dan IBD ( Ilmu Budaya
Dasar) sama sekali tak menunjukkan bahwa mata kuliah dengan nama- nama tersebut
masing- masing memperkenalkan dasar dari ilmu-ilmu alamiah, ilmu-ilmu sosial
dan ilmu-ilmu budaya. Yang benar bahwa masing-masing istilah itu membuka
pagar-pagar yang membatasi disiplin-disiplin yang membentuk masing-masing
kelompok ilmu. Disini maksudnya, the
scientific of some aspect or segment of reality (bidang studi yang memiliki
objek, sistem, dan metode tertentu).sebagai contoh disiplin, misalnya
sosiologi, fisika, dan kritik musik.¹
Ada
pengertian secara terpisah dari materi ini, yaitu Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu
Sosial Dasar, dan Ilmu Budaya Dasar. IAD (Ilmu Alamiah Dasar) pembahasannya
adalah pada pengetahuan alam sehingga IAD adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji
gejala-gejala dalam alam semesta seluruhnya sehingga terbentuk konsep dan
prinsip. Penyelidikan/penelitian gejala alam adalah hal pokok yang harus dilakukan
berulang-berulang untuk kemudian dari hasil penelitian ini dirumuskan sebuah keterangan
ilmiah (teori). Ilmu ini utamanya dipelajari oleh fakultas-fakultas keilmuan
umum atau eksak ( matematika, fisika, biologi dll). Karena dijadikan bekal [1]untuk
mahasiswa dalam memahami hakikat ilmu pokok yang dipelajari dalam kegiatan perkuliahan
dan agar mampu berfikir secara filosofis sehingga menyadari kedudukan dan
tanggung jawab manusia sebagai khalifah
fil ardh.
Selanjutnya
adalah Ilmu Sosial Dasar (ISD) yang mempunyai tema pokok hubunan timbal balik
antar manusia dengan sesama manusia dan lingkungan sekelilingnya yang terwujud
dalam realitas sosial. Untuk itu Ilmu Sosial Dasar dapat dipahami sebagai
“Pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, dengan menggunakan fakta,
konsep dan teori-teori yang diperoleh dan dikembangkan oleh berbagai bidang
pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial”.²
harapan
yang muncul setelah mahasiswa mempelajari ilmu ini adalah timbulnya kepekaan
mahasiswa terhadap masalah-masalah sosial dan gejala sosial di lingkungan
sekelilingnya, terutama yang membutuhkan adanya penyelesaian atau pemecahan
masalah (problem solving).
Sebagaimana
telah kita ketahui banyak mahasiswa yang gagal sebagai anggota masyarakat
karena kurang mampu berpartisipasi dalam
pembangunan masyarakat dan pemecahan masalah sosial karena kurangnya
pengetahuan dan pemahaman terhadap permasalahan sosial dan ilmu-ilmu sosial,
akhirnya menjadi pengangguran dan menambah beban masyarakat karena tidak mampu
berinteraksi dan berkomunikasi secara baik dengan anggota masyarakat lain. Hal ini menimbulkan ketidakseimbangan dalam
hubungan masyarakat dan memungkinkan akan menimbulkan masalah baru dalam
masyarakat.
Ilmu
Budaya Dasar (IBD) dalam pengertiannya secara terpisah adalah ilmu pengetahuan
yang mempelajari dasar-dasar budaya masyarakat dalam suatu bangsa dan negara.
Istilah IBD digunakan sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal
dari bahasa Inggris yaitu “ The Humanities” yang diambil dari bahasa latin
“Humnus” berarti “manusia, berbudaya dan halus”.
Ilmu
sosial dan budaya dasar dipandang sebagai bidang studi bekal bagi mahasiswa
untuk dapat mampu menganalisa gejala sosial yang nanti akan dialami,
baik sebagai subjek gejala sosial maupun sebagai
objek gajala sosial sehingga mampu berperan secara aktif dan efektif dalam
kehidupan bermasyarakat dan sebagai reward
akan menerima status sosial yang baik dalam prespektif masyarakat lingkungan
khusus (keluarga,teman karib,tetangga) maupun masyarakat umum. Sebagai contoh
ketika dihadapkan pada sebuah kegiatan masyarakat yang mengandung unsur-unsur
kebudayaan dan adat istiadat,mahasiswa -yang dipandang sebagai masyarakat
terpelajar- diharapkan mampu berperan aktif dan mendukung penuh kegiatan
tersebut. Permasalahan yang timbul adalah bagaimana seorang mahasiswa
seharusnya menempatkan dirinya sebagai akademisi dalam kegiatan yang bersifat
kultural (non akademik).
Pada
hakikatnya, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD) merupakan mata kuliah
berkehidupan Bermayarakat (MBB) dengan visi “ Berkembangnya mahasiswa sebagai
manusia terpelajar yang kritis, peka, dan arif dalam memahami keragaman,
kesetaraan, dan kemartabatan manusia yang dilandasi nilai-nilai estetika,
etika, dan moral dalam kehidupan bermasyarakat”. Adapun misinya adalah
“Memberikan landasan dan wawasan yang luas, serta menumbuhkan sikap kritis,
peka, dan arif pada mahasiswa untuk memahami keragaman, kesetaraan, dan
kemartabatan manusia dalam kehidupan bermasyarakat selaku individu dan makhluk
sosial yang beradab serta bertanggung jawab terhadap sumber daya dan
lingkungannya”.[2]
Budaya
diartikan sebagai segala bentuk hasil dari kemampuan karya, karsa, dan rasa
manusia maupun kelompok manusia yang selanjutnya disebut sebagai kelompok
masyarakat yang didalamnya terdapat unsur pengenalan dan pembiasaan suatu pola
tertentu yang menjadi aspek pokok dan pasti terdapat dalam suatu budaya
masyarakat. Hal ini tak bisa lepas dari konsep adat istiadat masyarakat yang
pada umumnya berakar dari ajaran nenek moyang. Adat istiadat sendiri pun
sebenarnya bagian dari budaya yang dipertahankan oleh masyarakat dengan maksud
atau alasan tertentu sehingga mempunyai eksistensi dari masa ke masa.
B.
Latar Belakang ISBD
Latar belakang diberikannya Ilmu Budaya dan Sosial Dasar
bermula dari kritik yang diberikan oleh sejumlah cendekiawan (sarjana-sarjana
pendidikan dan kebudayaan) mengenai sistem pendidikan di perguruan tinggi kita.
Mereka menyarankan perbaikan sistem pendidikan kita yang dinilai sebagai
warisan sistem pendidikan pemerintah Belanda pada masa kolonial. Sistem
pendidikan tersebut merupakan kelanjutan dari politik balas budi (etische
politiek) yang diajukan oleh Conrad Theodore Van Deventer, yang bertujuan
menghasilkan tenaga-tenaga terampil untuk menjadi tukang-tukang yang bisa
mengisi jabatan dalam birokrasi mereka. Terutama dalam bidang administrasi,
perdagangan, teknik, dan keahlian-keahlian lain demi lancarnya “usaha” mereka
dalam mengeksploitasi kekayaan negara.³
Sampai sekarang sistem pendidikan kolonial tersebut
sedikit banyak masih diterapkan oleh sistem pendidikan kita di era modern ini,
tidak heran jika bangsa kita tertinggal jauh dari bangsa-bangsa lain dalam
banyak hal, antara lain teknologi, industri, pemanfaatan lahan pariwisata dan
sebagainya. Hal ini akhirnya mendapat perhatian dari para pakar pendidikan dan
kebudayaan yang prihatin dengan ketertinggalan bangsa kita saat ini.
C.
Ruang Lingkup ISBD
ISBD
bukanlah disiplin ilmu yang berdiri
sendiri,melainkan suatu tangkaian pengetahuan mengenai aspek-aspek yang paling
dasar yang ada dalam kehiduan manusia sebagai makhluk sosial yang berbudaya,
dan masalah-masalah yang terwujud daripadanya. Selain itu mata kulaih ini pada
prinsipnya sebagai pengantar dasar menuju pengenalan teori ilmu-ilmu sosial dan
kebudayaan sehingga diharapkan mahasiswa dapat memiliki wawasan keilmuan yang
bersifat multi-disipliner tentang keragaman, kesetaraan, dan kemartabatan
manusia dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Para
sarjana dan tenaga ahli lulusan perguruan tinggi diharapkan mempunyai tiga
kemampuan pokok yang sangat penting sebagai bekal terjun ke masyarakat,
kemampuan itu adalah :
1.
Kemampuan
akademik : kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah baik lisan maupun
tulisan, menguasai peralatan analisis, berfikir logis, kritis, sistematis,
analitis, memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasidan merumuskan
masalah yang dihadapi, serta mampu meanawarkan alternatif pemecahannya.
2.
Kemampuan personal
: para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga mampu menunjukan
sikap, tingkah laku dan tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia,
memahami dan mengenal nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan dan kenegaraan
serta memiliki pandangan yang luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang
dihadapi oleh masyarakat Indonesia.
3.
Kemampuan
profesional : kemampuan dalam bidang profesi sesuai keahlian bersangkutan, para
ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tinggi dalam bidang
profesinya.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Ilmu sosial
budaya dasar adalah sebuah kumpulan dari konsep-konsep dan prinsip-prinsip
dasar yang diambil dari berbagai disiplin ilmu sosial dan budaya (sosiologi,
antropologi dll) dan bukan sebuah ilmu karena tidak mempunyai metodologi
pengembangan.
2.
ISBD dijadikan
sebagai salah satu bagian MBB setelah munculnya kritik dari kalangan
cendekiawan terhadap sistem pendidikan di perguruan tinggi kita yang merupakan
sistem pendidikan warisan kolonial. Yaitu sistem pendidikan yang hanya mencetak
pekerja-pekerja atau tukang yang hanya mahir dalam pekerjaannya namun tidak
cakap dalam menghadapi permasalahan sosial dan budaya yang merupakan bagian
dari kehidupan bermasyarakat.
3.
Pembahasan dari
ISBD tak lepas dari prinsip-prinsip dasar dari ilmu budaya dan sosial. Dengan
harapan bahwa para mahasiswa minimal mempunyai 3 jenis kemampuan yaitu :
kemampuan akademik, kemampuan personal, dan kemampuan profesional
B.
Saran
1.
Para mahasiswa
seyogyanya harus menerapkan apa yang telah dipelajari dalam pembahasan
matakuliah ISBD ini, karena mata kuliah ini sangat menitik beratkan pada kemampuan
praktek mahasiswa.
2.
Dosen diharapkan
memberikan contoh aspek-aspek dalam masyarakat yang dapat dijadikan mahasiswa
sebagai lahan aplikasi dari apa yang telah dipelajari dari pembahasan mata
kuliah ISBD.
DAFTAR PUSTAKA
Dr
s. H. Nurochim, M.M., et al., Ilmu Sosial
& Budaya Dasar, Cet.I, KPMG, Jakarta, 2010
Drs.
H.Mustofa,Ahmad, Ilmu Budaya Dasar, Cet II, CV Pustaka Setia, Bandung, 1999
Prof. DR. Rumin, Tumanggor,
M.A et al., Ilmu Sosial dan Budaya Dasar,
Jakarta : Charisma
Putra Utama,
2010
Tim Penyusun MKD IAIN Sunan
Ampel, Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Budaya dasar. Surabaya
: IAIN Sunan Ampel Press, 2012
komentar anda sangat berguna bagi perkembangan blog kami EmoticonEmoticon