EVALUASI PEMBELAJARAN PAI
Tugas ini dibuat untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester
Metodologi Pendidikan Agama Islam (MPAI)
Dosen Pengampu:
Drs. H. Choirul Anam, M. PdI
Drs. H. Choirul Anam, M. PdI
Disusun oleh:
NURUL
HUDA MUBAROK
M.
ZAIYYIN HAFIZULLOH
MASNGAT
FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS HASYIM
ASY’ARI (UNHASY)
TEBUIRENG JOMBANG
2014
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seorang calon guru nantinya akan benar-benar dituntut profesional dalam
menjalankan tugasnya sebagai seorang pendidik. Di dalam mengajar nantinya
seorang guru dituntut untuk bisa memberikan pendidikan yang terbaik sehingga
dapat mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan.
Evaluasi dalam pendidikan Islam cara atau teknik penilaian terhadap tingkah
laku peserta didik berdasarkan standar perhitungan yang bersifat komperehensif
dari seluruh aspek-aspek kehidupan mental psikologis dan spritual religius
peserta didik. Karena sosok pribadi yang diinginkan oleh pendidikan Islam bukan
hannya pribadi yang bersifat religius, tetapi juga memiliki ilmu dan
berkleterampilan yang sanggup beramal dan berbakti kepada Tuhandan masyrakat.
Dalam hal itu, evaluasi pendidikan merupakan salah satu bagian dari
kegiatan yang dilakukan oleh seorang guru untuk mendukung agar tercapainya
tujuan pendidikan tersebut, dan diantara
evaluasi yang dilakukan oleh guru yaitu evaluasi hasil belajar, dimana evaluasi
ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana pengetahuan dan keterampilan siswa
setelah menerima materi dan arahan dari seorang guru.
Evaluasi hasil belajar ini sangatlah penting dimana seorang guru harus
benar-benar obyektif dan profesional dalam melaksanakannya, karena disisi
seorang guru akan memutuskan berhasil tidaknya seorang murid.
B.
Rumusan Masalah
1.
Pengertian
Evaluasi Pembelajaran PAI
2.
Tujuan Evaluasi
Pembelajaran PAI
3.
Fungsi Evaluasi
Pembelajaran PAI
4.
Prinsip
Evaluasi Pembelajaran PAI
5.
Macam Evaluasi
Pembelajaran PAI
6.
Alat-alat
Penilaian.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Evaluasi Pembelajaran PAI
Secara
etimologi, ‘’evaluasi” berasal dari kata ‘’to evaluate’’ yang
berarti ‘’menilai’’. Evaluasi pendidikan agama ialah suatu kegiatan untuk menentukan
taraf kemajuan suatu pekerjaan di dalam pendidikan agama. Evaluasi adalah alat
untuk mengukur ampai dimana penguasaan murid terhadap pendidikan yang telah
diberikan.[1]
Yang dimaksud
dengan penilaian dalam pendidikan adalah keputusan-keputusan yang diambil dalam
proses pendidikan secara umum; baik mengenai perencanaan, pengelolaan, proses
dan tindak lanjut pendidikan atau yang menyangkut perorangan, kelompok, maupun
kelembagaan. [2]
Oleh karena
itu, yang dimaksud dengan evaluasi dalam pendidikan agama Islam adalah
pengambilan sejumlah keputusan yang berkaitan dengan pendidikan agama islam
guna melihat sejauh mana keberhasilan pendidikan yang selaras dengan
nilai-nilai islam sebagai tujuan dari pendidikan islam itu sendiri.[3] Atau lebih
singkatnya yang dimaksud dengan evaluasi disini adalah evaluasi tentang proses
belajar mengajar dimana guru berinteraksi dengan siswa.[4]
B.
Tujuan Evaluasi
Pembelajaran PAI.
Tujuan evaluasi hasil belajar dalam proses belajar mengajar (termasuk
belajar mengajar pendidikan agama): untuk mengetahui atau mengumpulkan
informasi taraf perkembangan dan kemajuan yang diperoleh muri, dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditetepkan dalam kurikulum. Disamping itu agar guru
dapat menilai daya guna pengalaman dan kegiatan-kegiatan yang telah
dilaksanakan sekaligus mempertimbangkan hasilnya serta metode mengajar dan
sistem pengajaran yang dipergunakan apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan
dalam kurikulum.[5]
Tujuan evaluasi adalah mengetahui kadar pemahaman anak didik terhadap materi
pelajaran, melatih keberanian dan mengajak anak didik untuk mengingat kembali
materi yang telah diberikan. Selain itu, program evaluasi bertujuan mengetahui
siapa diantara anak didik yang cerdas dan yang lemah, sehingga yang lemah
diberi perhatian khusus agar ia dapat mengejar kekurangannya, sehingga naik
tingkat, kelas maupun tamat sekolah. Sasaran evaluasi tidak hannya bertujuan
mengevaluasi anak didik saja, tetapi juga bertujuan mengevaluasi pendidik,
sejauh mana ia bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugasnya untuk mencapai
tujuan pendidikan islam.[6]
C.
Fungsi Evaluasi
Pembelajaran PAI.
Sebagai salah
satu komponen penting dalam pelaksanaan pendidikan Islam, evaluasi berfungsi
sebagai berikut:
1)
Untuk mengetahui sejauh
mana efektifitas cara belajar dan mengajar yang telah dilakukan benar-benar
tepat atau tidak, baik yang berkenaan dengan sikap pendidik/ guru maupun anak
didik/murid.
2)
Untuk mengetahui hasil
prestasi belajar siswa guna menetapkan keputusan apakah bahan pelajaran perlu
diulang atau dapat dilanjutkan.
3)
Untuk mengetahui atau
mengumpulkan informasi tentang taraf perkembangan dan kemajuan yang diperoleh
murid dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam kurikulum
pendidikan Islam.
4)
Sebagai bahan laporan bagi
orang tua murid tentang hasil belajar siswa. Laporan ini
dapat berbentuk buku raport, piagam, sertifikat, ijazah dll.
5)
Untuk
membandingkan hasil pembelajaran yang diperoleh sebelumnya dengan pembelajaran
yang dilakukan sesudah itu, guna meningkatkan pendidikan.[7]
Prof. Dr. S.
Nasution menyatakan, bahwa fungsi evaluasi pendidikan sebagai berikut:
a)
Mengetahui
kesanggupan anak, sehingga anak itu dapat dibantu memilih jurusan, sekolah atau
jabatan yang sesuai dengan bakatnya.
b)
Mengetahui
hingga manakah anak itu mencapai tujuan pelajaran dan pendidikan.
c)
Menunjukkan
kekurangan dan kelemahan murid-murid sehingga mereka dapat diberi bantuan yang
khusus untuk mengatasi kekurangan itu. Murid-murid memandang tes juga sebagai
usaha guru untuk membantu mereka.
d)
Menunjukkan
kelemahan metode mengajar yang digunakan oleh guru. Kekurangan murid sering
bersumber pada cara-cara mengajar yang buruk. Setiap tes atau ulanagan merupaan
alat penilaian hasil karya murid dan guru. Hasil 7 khnulangan yang buruk jangan
hanya dicari pada murid, akan tetapi juga pada guru sendiri.
e)
Memberi
petunjuk yang lebih jelas tentang tujuan pelajaran yang hendak dicapai. Ulangan
atau tes memberi petunjuk kepada anak tentang apa dan bagaimana anak harus
belajar. Ada hubungan antar sifat ujian dan teknik belajar.
f)
Memberi
dorongan kepada murid-murid untuk belajar dengan giat, anak akan bergiat
belajar apabila diketahuinya bahwa tes atau ulangan akan diadakan.
Dari ungkapan
tersebut dapat disimpulkanbahwa fungsi evaluasi hasil belajar dalam proses
belajar mengajar pendidikan agama untuk:
a)
Penentuan
kelemahan dan atau kekuatan serta kesanggupan murid dalam memiliki/menguasai
materi pendidikan pengajaran agama yang telah diterima dalam proses belajar
mengajar.
b)
Penentuan
komponen-komponen/unsur-unsur (tujuan, materi, alat dan metode dan sebagainya),
yang perlu ditinjau dan direvisi/diperbaiki
c)
Penentuan
kelemahan/kekuatan guru dalam melaksanakan program belajar-mengajar
D.
Prinsip
Evaluasi Pembelajaran PAI.
Prinsip
evaluasi pendidikan Agama dibedakan kedalam dua bagian:
a.
Prinsip Dasar
Evaluasi
Adapun prinsip
dasar evaluasi yang biasa diistilahkan dengan prinsip idealisme dari evaluasi
mencakup hal-hal sebagai berikut:[9]
1.
Evaluasi adalah
alat komunikasi; yaitu komunikasi inter dan antar sekolah dengan orang tua dan
sekolah dengan masyarakat.
2.
Evaluasi untuk
membantu anak-anak dalam mencapai perkembangan yang semaksimal mungkin.
3.
Evaluasi
terhadap anak tidak hanya dibandingakan dengan nilai anak itu sendiri pada
hasil-hasil sebelumnya akan tetapi juga dibandingkan dengan kelompoknya.
4.
Dalam
mengadakan evaluasi seharusnya mempergunakan berbagai macam alat atau cara-cara
evaluasi dengan segala variasinya.
5.
Evaluasi
seharusnya memberi follow up
6.
Bahwa dalam
memberi nilai/evaluasi seseorang itu didasarkan pada keadaan yang bisa diserap
oleh indera manusia, sedangkan keadaan bathiniyah seseorang menjadi urusan
masing-masing orang dengan Allah SWT.
b.
Prinsip
pelaksanaan evaluasi
Dalam
memberikan evaluasi hasil belajar dalam proses belajar mengajar pendidikan
agama harus berdasarkan prinsip pelaksanaan. Adapun prinsip-prinsip pelaksanaan
itu adalah sebagai berikut:
1.
Komprehensif
2.
Kontinyuitas
3.
Obyektifitas
E.
Macam Evaluasi
Pembelajaran PAI.
Macam-macam
jenis evaluasi hasil belajar dalam proses belajar mengajar pendidikan agama di
sekolah dapat dibedakan ke dalam:[10]
a)
Evaluasi
Formatif
Evaluasi Formatif yaitu evaluasi yang dilakukan
sesudah diselesaikan satu pokok bahasan. Dengan demikian evaluasi hasil belajar
jangkan pendek. Dalam pelaksanaannya di sekolah evaluasi formatif ini merupakan
ulangan harian.
b)
Evaluasi
Sumative
Evaluasi Sumative yaiyu evaluasi yang dilakukan
sesudah diselesaikan bebrapa pokok bahsan. Dengan demikian evaluasi sumative
adlah evaluasi hasil belajar jangka panjang. Dalam pelaksanaannya di sekolah,
kalau evaluasi formative dapat disamakan dengan ulangan harian, maka evaluasi
sumative dapat disamakan dengan ulangan umum yang biasanya dilaksanakan pada
tiap akhir catur wulan atau akhir semester.
c)
Evaluasi
Placement
Jika cukup banyak calon siswa yang diterima di
suatu sekolah sehingga diperlukan lebih dari satu kelas, maka untuk pembagian
diperlukan pertimbangan khusus. Apakah anak yang baik akan disatukan di satu
kelas ataukah semua kelas akan diisi dengan campuran anak baik, sedanmg dan
kurang, maka deperlukan adanya informasi. Informasi yang demikian dapat
diperoleh dengan cara evaluasi placement. Tes ini dilaksanakan pada awal tahun
pelajaran untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa berkaitan dengan materi
yang telah disampaikan.[11]
d)
Evaluasi
Diagnostic
Evaluasi Diagnostic ialah suatu evaluasi yang
berfungsi untuk mengenal latar belakang kehidupan (psikologi, phisik dan
milliau) murid yang mengalami kesulitan belajar yang hasilnya dapat digunakann
sebagai dasar dalam memcahkan kesulitan-kesulitan tersebut.[12]
Dan jenis-jenis evaluasi pendidikan islam ada empat macam
yang dilakukan, yaitu;
a.
Evaluasi formatif
b.
Evaluasi sumatif
c.
Evaluasi placement
d.
Evaluasi diagnostic[13]
F.
Alat-alat
Penilaian.
Pada
pelaksanaan evaluasi hasil belajar pengajaran agama, anda akan diperkenalkan
dengan tiga bentuk evaluasi, yaitu:[14]
a.
Tes tertulis
Ialah tes,
ujian atau ulangan, yang dialami oleh sejumlah siswa secara serempak dan
harus menjawab sejumlah pertanyaan atau soal secara tertulis dalam waktu yang
sudah ditentukan. Terdapat dua jenis tes tertulis, yaitu tes esai dan Obyektive
tes.
b.
Tes Lisan
Ialah bila
sejumlah siswa sorang demi seorang diuji secara lisan oleh seorang penguji atau
lebih.
c.
Observasi
Ialah
metode/cara-cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secar sistematis
mengenai tingkah laku dengan melihat/ mengamati siswa atau sekelompok siswa
secara langsung. Dalam rangka evaluasi hasil belajar, observasi digunakan
sebagai alat evaluasi untuk menilai kegiatan-kegiatan belajar yang bersifat
keterampilan atau aspek Psikomotor.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pengertian Evaluasi Pembelajaran PAI.yang
dimaksud dengan evaluasi dalam pendidikan agama Islam adalah pengambilan
sejumlah keputusan yang berkaitan dengan pendidikan agama islam guna melihat
sejauh mana keberhasilan pendidikan yang selaras dengan nilai-nilai islam
sebagai tujuan dari pendidikan islam itu sendiri
Tujuan evaluasi hasil belajar dalam proses
belajar mengajar (termasuk belajar mengajar pendidikan agama): untuk mengetahui
atau mengumpulkan informasi taraf perkembangan dan kemajuan yang diperoleh
muri, dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetepkan dalam kurikulum.
v Fungsi MPAI antara lain :
a.
Penentuan
kelemahan dan atau kekuatan serta kesanggupan murid dalam memiliki/menguasai
materi pendidikan pengajaran agama yang telah diterima dalam proses belajar
mengajar.
b.
Penentuan
komponen-komponen/unsur-unsur (tujuan, materi, alat dan metode dan sebagainya),
yang perlu ditinjau dan direvisi/diperbaiki.
c.
Penentuan
kelemahan/kekuatan guru dalam melaksanakan program belajar-mengajar.
d.
Membimbing
pertumbuhan dan perkembangan murid baik secara perorangan maupun kelompok
Prinsip evaluasi pendidikan Agama dibedakan
kedalam dua bagian: a. Prinsip Dasar
Evaluasi b. Prinsip pelaksanaan evaluasi
v Macam Evaluasi Pembelajaran PAI: 1) formatif 2)
sumatif 3) placement 4) diagnotic
v Alat-alat Penilaiannya mencakup: 1). Tes tertulis 2). Tes lisan 3). Observasi
DAFTAR PUSTAKA
Arif, Armai, “Pengantar
Ilmu dan Metodologi Pendidikan Agama Islam”, (Jakarta: Ciputat Press, 2002)
Anam, Choirul,”Metodologi
Pendidikan Agama Islam”, (Jombang: Tebuireng, 2014)
Hasan, Basyri
dan Beni, Ahmad Saebani, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: CV Pustaka
Setia, 2010)
Usman,
Basyiruddin, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat
Pers, 2002)
Zuhairini dkk,”
Metodologi Penelitian Agama”, (Solo: Ramadhani, 1993)
[2] Arif,
Armai, “Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Agama Islam”, (Jakarta:
Ciputat Press, 2002), hal. 54
[11] Hasan, Basyri dan Beni, Ahmad Saebani, Ilmu
Pendidikan Islam, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2010), hal. 210
4 komentar
Write komentarijin copas ustadz
ReplyReverenci yg baik..
Replyizin copas kaa. sangat bermanfaat. terima kasihh
ReplyIzin copas kaa🙏
Replykomentar anda sangat berguna bagi perkembangan blog kami EmoticonEmoticon