MAKALAH
KANDUNGAN AYAT-AYAT TENTANG
PRILAKU TERPUJI DAN TERCELA
Disusun Untuk
Memenuhi Tugas Mata Kuliah Tafsir Tarbawi
Dosen
Pembimbing : Burhanuddin Ridlwan, Lc, M.PdI
Disusun
Oleh :
M.
Ihsan Alamin
M. Lukman Safi’i
M. Lukman Safi’i
FAKULTAS TARBIYAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS HASYIM ASY’ARI
TEBUIRENG - JOMBANG
2013
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Prilaku
terbagi menjadi dua bagian. Pertama Perilaku Tercela adalah perbuatan yang
tidak Diridzoi oleh Allah. Seorang Menganiaya berarti menyiksa, menyakiti dan
berbagai bentuk ketidak sewengan seperti menindas, mengambil hak orang lain
dengan paksa dan lain-lainnya. Aniaya termasuk perbuatan tercela yang dibenci
Allah SWT bahkan sesama manusia. Berbuat Aniaya berarti berbuat dosa.Oleh
karena itu, aniaya akan mendatangkan akibat-akibat buruk yang akan diterima
oleh pelakunya. Dewasa ini banyak sekali perilaku aniaya bahkan telah menjadi
trend dikalangan orang yang memiliki kedudukan tinggi. Mereka selalu menilai
seseorang dan memperlakukan seseorang sesuai dengan status sosialnya. Bila
seorang pejabat telah menilai seseorang itu jauh lebih rendah dari status
sosial yang di jabatnya, bukan tidak mungkin ia akan berbuat seenaknya sendiri.
Sungguh moral manusia sudah sangat rusak akibat perilaku tercela tersebut. Dan
yang kedua adalah prilaku terpuji adalah perbuatan yang diridhoi oleh Allah
SWT, menjalani perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
B.
Rumusan
Masalah
Apa yang dimaksut dengan Surat Al
anfal ayat 27 ?
Apa yang dimaksut dengan An nisa
ayat 133-134 ?
Apa yang dimaksut dengan Surat
Albaqarah ayat 153 ?
Apa yang dimaksut dengan Surat
Annisa ayat 148 ?
Apa yang dimaksut dengan Surat Al isro’ ayat 26-27 ?
Apa yang dimaksut dengan Surat Al
baqarah ayat 191 ?
PEMBAHASAN
A.
Surat Al
anfal ayat 27
$pkr'¯»t
z`Ï%©!$#
(#qãZtB#uä w
(#qçRqèrB ©!$#
tAqߧ9$#ur (#þqçRqèrBur
öNä3ÏG»oY»tBr& öNçFRr&ur
tbqßJn=÷ès? ÇËÐÈ
27. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati
amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu Mengetahui.
Menurut tafsir Al Maraghi
$pkr'¯»t
z`Ï%©!$# (#qãZtB#uä
w (#qçRqèrB
©!$# tAqߧ9$#ur
Hai
orang-orang yang beriman janganlah kamu menghianati Allah dengan menggap sepi
fardu-fardu yang di syariatkan-Nya, atau melanggar batas-batas-Nya dan
menerjang hal-hal yang dia suruh menghormatinya, yang telah dia terangkan
kepadamu dalam kitab-Nya. Dan janganlah kamu menghianati rasul dengan tidak
menyukai keterangan yang dia sampaikan mengenai kitab Allah.
tAqߧ9$#ur !$#
(#qçRqèrB w
Allah
menurunkan ayat ini secara ijmal ada suatu riwayat yang mengatakan, bahwa suatu
saat abu sufyan keluar dari kota makkah ( tokoh yang satu ini takkan keluar
jika bukan karena hendak memusuhi rasulillah saw. Dan kaum mu’min ). Maka Allah
memberitahukan kepada Rasul-Nya, tempat abu sofyan berada. Namun seorang
munafik menulis surat kepada abu sofyan, “ sesungguhnya Muhammad hendak
menerangi kalian, maka bersiap siagalah”,katanya. Dan kemudian Allah menurunkan
ayat tersebut,
(#þqçRqèrBur öNä3ÏG»oY»tBr&
Janganlah
kamu menghianati amanat-amanatmu diantara sesame kamu dalam soal perhubungan
(muamalat) harta atau lainnya, bahkan sampai dalam soal kesopanan dan
kemasarakatan sekalipun. Karena membuka-buka rahasia adalah suatu penghianatan
yang diharamkan.
öNçFRr&ur tbqßJn=÷ès?
Sedangkan
kamu ketahui mafsadah-mafsadah dari khianat, dan bhwa allah mengharamkanya dan
betapa buruk akibatnya baik didunia maupun akhirat.
B.
Surat An
nisa ayat 133-134
bÎ)
ù't±o öNà6ö7Ïdõã
$pkr& â¨$¨Z9$#
ÏNù'tur úïÍt}$t«Î/
4 tb%x.ur
ª!$# 4n?tã
y7Ï9ºs #\Ïs%
ÇÊÌÌÈ `¨B
tb%x. ßÌã
z>#uqrO $u÷R9$#
yZÏèsù «!$#
Ü>#uqrO $u÷R9$#
ÍotÅzFy$#ur 4
tb%x.ur ª!$#
$JèÏJy #ZÅÁt/
ÇÊÌÍÈ
133.
Jika Allah menghendaki, niscaya dia musnahkan kamu Wahai manusia, dan dia datangkan
umat yang lain (sebagai penggantimu). dan adalah Allah Maha Kuasa berbuat
demikian.
134. Barangsiapa yang menghendaki pahala di dunia
saja (maka ia merugi), Karena di sisi Allah ada pahala dunia dan akhirat. dan
Allah Maha mendengar lagi Maha Melihat.
Penjelasan surah annisa ayat 133-134
bÎ)
ù't±o öNà6ö7Ïdõã
$pkr& â¨$¨Z9$#
ÏNù'tur úïÍt}$t«Î/ 4
Jika Allah
berkehendak, niscaya Dia kuasa untuk memusnahkan kalian dari wujud ini dan mengadakan umat manusia lain
yang akan menggantikan kedudukan kalian didalam menjalankan hokum dan bertindak
sesuai dengan hokum itu. Sebab segala apa yang ada dilangit dan dibumi berada
di dalam kekuasaan-Nya, dan tunduk kepada kekuasaan-Nya itu.
tb%x.ur ª!$#
4n?tã y7Ï9ºs
#\Ïs%
Allah maha
kuasa untuk membinasakan dan mengadakan makhluk lain karena Dia menguasai
kerajaan segala sesuatu. Akan tetapi, karena hikmah-hikmah yang diketahui-Nya.
Maka dia tidak menghendaki kebinasaan itu.
`¨B
tb%x. ßÌã
z>#uqrO $u÷R9$#
yZÏèsù «!$#
Ü>#uqrO $u÷R9$#
ÍotÅzFy$#ur 4
tb%x.ur ª!$#
$JèÏJy #ZÅÁt/
ÇÊÌÍÈ
Ayat ini mengisyratkan bahwa agama
membimbing para pemeluknya kepada kedua kebahagiaan, dan pahala dunia serta
akhirat berasal dari karunia dan rahmat Allah Ta’ala. dan Allah Maha mendengar
lagi Maha Melihat.
C.
Surat
Albaqarah ayat 153
$ygr'¯»t
z`Ï%©!$# (#qãZtB#uä
(#qãYÏètGó$# Îö9¢Á9$$Î/
Ío4qn=¢Á9$#ur 4
¨bÎ) ©!$#
yìtB tûïÎÉ9»¢Á9$#
ÇÊÎÌÈ
153. Hai orang-orang yang beriman, Mintalah
pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat, Sesungguhnya Allah bersama
orang-orang yang sabar.
Ayat ini
mengajak orang-orang beriman untuk menjadikan sholat seperti yang diajarkan
Allah diatas dengan mengarahkan ke kiblat dan kesabaran sebagai penolong untuk
menghadapi cobaan hidup.
Penutup ayat
yang menyatakan Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.
Mengisyaratkan bahwa jika seseorang ingin teratasi penyebab kesedihan atau
kesulitannya, jika ia ingin berhasil memperjuangkan kebenaran dan keadilan, ia
harus menyertakan Allah dalam setiap langkahnya, ia harus bersama Allah dalam
kesulitannya dan dalam perjuangannya. Ketika itu, Allah yang Maha Mengetahui,
Maha Perkasa, lagi Maha Kuasa pasti membantunya karena Dia pun telah bersama
hamba-Nya.
D.
Surat
Annisa ayat 148
*
w =Ïtä
ª!$# tôgyfø9$#
Ïäþq¡9$$Î/ z`ÏB
ÉAöqs)ø9$# wÎ)
`tB zOÎ=àß
4 tb%x.ur
ª!$# $·èÏÿx
$¸JÎ=tã ÇÊÍÑÈ
148.
Allah tidak menyukai Ucapan buruk, (yang diucapkan) dengan terus terang kecuali
oleh orang yang dianiaya. Allah adalah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.
Allah
ta’ala tidak menyukai hamba-hambaNya yang menggunjing sesama teman, dengan
menyebut-nyebut aib dan kejelekan orang lain karena perbuatan seperti itu
membawa banyak kerusakan. Bahwa orang yang dianiaya, kemudian mengadu kepada
hakim atau orang yang di harapkan dapat menolongnya melenyapkan penganiayaan
tersebut dengan menerangkan siapa penganiaya dan perbuatan apa saja yang
dilakukan oleh dirinya. Allah maha mendengar lagi maha mengetahui, oleh karena
itu, perkataan apapun yang keluar dari orang yang terang-terangan berkata
buruk, takkan luput dari pendengaran Allah.
E.
Surat Al
isro’ ayat 26-27
ÏN#uäur
#s 4n1öà)ø9$#
¼çm¤)ym tûüÅ3ó¡ÏJø9$#ur
tûøó$#ur È@Î6¡¡9$#
wur öÉjt7è?
#·Éö7s? ÇËÏÈ
¨bÎ) tûïÍÉjt6ßJø9$#
(#þqçR%x. tbºuq÷zÎ)
ÈûüÏÜ»u¤±9$# (
tb%x.ur ß`»sÜø¤±9$#
¾ÏmÎn/tÏ9 #Yqàÿx.
ÇËÐÈ
26. Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang
dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan
janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.
27. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah
Saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.
Apabila kamu tidak dapat
melaksanakan perintah Allah seperti yang tersebut dalam ayat 26, Maka
Katakanlah kepada mereka Perkataan yang baik agar mereka tidak kecewa lantaran
mereka belum mendapat bantuan dari kamu. Maka dari itu kamu perlu berusaha
untuk mendapat rezki (rahmat) dari Tuhanmu, sehingga kamu dapat memberikan
kepada mereka hak-hak mereka.
Kita diberitahu oleh Allah SWT bahwa orang-orang
yang melakukan pemborosan dan berbuat mubadzir adalah saudara setan. Padahal
setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya yaitu Allah SWT. Kalau para pelaku
pemborosan dan mubadzir itu adalah saudara setan, berarti mereka bersaudara
dengan makhluk yang ingkar atau mengkafiri Allah SWT. Mereka sama saja
melakukan perbuatan ingkar kepada Allah SWT dengan melakukan perbuatan
mubadzir.
Diriwayatkan oleh At
Tabrani yang bersumber dari Abu Sa’id Al Khudri dan dalam riwayat lain oleh
Ibnu Marduwaih yang bersumber dari Ibnu Abbas bahwa ketika turun ayat ini,
Rasulullah saw. Memberikan tanah di Fadak (tanah yang diperoleh Rasullah dari
pembagian ganimah atau rampasan perang ) kepada Fatimah.
F.
Surat Al
baqarah ayat 109
¨ur
×ÏV2 ïÆÏiB
È@÷dr& É=»tGÅ3ø9$#
öqs9 Nä3tRrãt
.`ÏiB Ï÷èt/
öNä3ÏZ»yJÎ) #·$¤ÿä.
#Y|¡ym ô`ÏiB
ÏYÏã OÎgÅ¡àÿRr&
.`ÏiB Ï÷èt/
$tB tû¨üt6s?
ãNßgs9 ,ysø9$#
( (#qàÿôã$$sù
(#qßsxÿô¹$#ur 4Ó®Lym
uÎAù't ª!$#
ÿ¾ÍnÍöDr'Î/ 3
¨bÎ) ©!$#
4n?tã Èe@à2
&äóÓx« ÖÏs%
ÇÊÉÒÈ
109. Sebahagian besar ahli Kitab menginginkan agar
mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, Karena
dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka
kebenaran. Maka ma'afkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan
perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Dalam
ayat ini Allah mengungkapkan kepada hamba yang beriman perasaan dan rencana
orang-orang kafir ahlil kitab yang ditimbulkan oleh rasa dengki dan iri hati
terhadap karunia Allah yang diberikan kepada Nabi Muhammad saw. dan kaum
mukminin, tetapi Allah menyuruh kaum mukminin supaya lapang dada dan dapat
memaafkan mereka, karena menunggu ketentuan keputusan Allah, dan supaya tetap
menjaga tugasnya sendiri yaitu tetap melakukan shalat, zakat dan amal kehaikan
yang lain-lainnya untuk memperbanyak amal akhirat.
Ibnu
Abba's r.a. berkata, "Huyai bin Akhthab dan Abu Yasir bin Akhthab seb.ugai
tokoh Yahudi sangat hasud iri hati terhadap bangsa Arab karena Allah telah
mengaruniakan kepada mereka Nabi Muhammad saw. maka keduanya berusaha sekuat
tenaga untuk membalikkan orang Islam kepada kekafiran, sehingga Allah
menurunkan ayat 109 ini, membuka kedok mereka supaya orang Muslim jangan sampai
tertipu oleh tipu muslihat mereka.
G.
Surat Al
baqarah ayat 191
öNèdqè=çFø%$#ur ß]øym
öNèdqßJçGøÿÉ)rO Nèdqã_Ì÷zr&ur
ô`ÏiB ß]øym
öNä.qã_t÷zr& 4
èpuZ÷FÏÿø9$#ur x©r&
z`ÏB È@÷Gs)ø9$#
4 wur
öNèdqè=ÏG»s)è? yZÏã
ÏÉfó¡pRùQ$# ÏQ#tptø:$#
4Ó®Lym öNä.qè=ÏF»s)ã
ÏmÏù (
bÎ*sù öNä.qè=tG»s%
öNèdqè=çFø%$$sù 3
y7Ï9ºxx. âä!#ty_
tûïÍÏÿ»s3ø9$# ÇÊÒÊÈ
191. Dan Bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai
mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka Telah mengusir kamu (Mekah); dan
fitnah[2] itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu
memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di
tempat itu. jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), Maka Bunuhlah mereka.
Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir.
[2] fitnah (menimbulkan kekacauan), seperti
mengusir sahabat dari kampung halamannya, merampas harta mereka dan menyakiti
atau mengganggu kebebasan mereka beragama.
Penjelasan
menurut tafsir al mishbah
Apabila
mereka melampaui batas, maka bunuhlah mereka dan siapapun yang memerangi dan
bermaksut membunuh kamu jika tidak aa jalan lain yang ditempuh untuk mencegah
agresi mereka. Lakukan hal itu dimanapun kamu menemukan mereka dan bila mereka
tidak bermaksut membunuh, dan hanya mengusir kamu, maka usirlah mereka dari
tempat mereka telah mengusir kamu yakni mekkah. Dan hendaknya semua mengetahui
bahwa fitnah yakni besar bahaya atau dosanya dari pada pembunuhan yang
diizinkan dan diperintahkan ini. Namun demikian, hai kaum muslimin, peliharalah
kesucian dan kehormatan masjid al-Haram sepanjang kemampuan kam, karena itu
janganlah kamu memerangi apalagi membunuh mereka di masjid al-Haram, kecuali
jika mereka memerangi kamu ditempat itu, jika mereka memerangi kamu ditempat
itu, maka kamu bukan hanya diizinkan memerangi tetapi kalau perlu bunuhlah
mereka, demikianlah balasan bagi orang-orang kafif.
DAFTAR PUSTAKA
Shihab,
M.Quraish.2009.Tafsir Al-Mishbah:Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Quran.
Jakarta: Lentera Hati.
Al-Maraghy,
Ahmad Musthafa.1989.Tafsir Almaraghy.Semarang:CV Tohaputra.
As-Shabury,
Muhammad Ali.2000.Cahaya Al-Quran.Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
komentar anda sangat berguna bagi perkembangan blog kami EmoticonEmoticon