MEDIA SEBAGAI PEMBELAJARAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan salah satu dasar peningkatan
pendidikansecara keseluruhan. Upaya peningkatan mutu pendidikan menjadi bagian
terpadu dari upaya peningkatan kualitas manusia, baik aspek kemampuan,
kepribadian, maupun tanggung jawabsebagai warga masyarakat.Mutu pendidikan
sangat tergantung kepada kualitas guru dan pembelajarannya,
sehingga peningkatan pembelajaran merupakan isu mendasar bagi peningkatan
mutu pendidikan secararasional.Perkembangan media pembelajaran mengikuti arus
perkembangan teknologi. Teknologi paling tua yang dimanfaatkan dalam
proses belajar adalah system percetakan yang bekerja atasdasar fisik mekanik.
Kemudian lahir teknologi audio visual yang menggabungkan penemuanmekanik dan
elektronik untuk tujuan pembelajaran. Teknologi yang muncul terakhir
adalahteknologi micro-processor yang melahirkan pemakaian computer dan kegiatan
interktif.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Media Audio-Visual
Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur
gambar. jenismedia ini mempunyai kemampuan yang lebih baik karena meliputi
suara dan gambar.[1]
Media audio-visual merupakan media yang digunakan untuk menyampaikan
pesan pembelajaran. Dalam media audio visual terdapat dua unsur yang
saling bersatu yaitu audio danvisual. Adanya unsur audio memungkinkan siswa
untuk dapat menerima pesan pembelajaran melalui pendengaran, sedangkan
unsur visual memungkinkan penciptakan pesan belajar melalui
bentuk visualisasi.
B. Karakteristik dan Jenis-Jenis Media Audio-Visual
Karakteristik media audio-visual adalah memiliki unsur suara dan unsur
gambar. Alat-alataudio visual merupakan alat-alat “audible” artinya dapat
didengar dan alat-alat yang “visible”artinya dapat dilihat.[2]
Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputidua
jenis media yaitu media audio dan visual.Dilihat dari segi keadaannya, media
audiovisual dibagi menjadi dua yaitu audio-visualmurni dan audio-visual tidak
murni.Adapun perinciannya adalah sebagai berikut:
1. Audio-Visual
Murni
Audio-visual murni atau sering disebut dengan audio-visual gerak yaitu
media yang dapatmenampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak, unsur suara
maupun unsur gambar tersebut berasal dari suatu sumber.
a. Film Bersuara
Film bersuara ada berbagai macam jenis, ada yang digunakan untuk hiburan
seperti filmkomersial yang diputar di bioskop-bioskop. Akan tetapi, film
bersuara yang dimaksud dalam pembahasan ini ialah film sebagai alat
pembelajaran. Film merupakan media yang amat besar kemampuannya dalam
membantu proses belajar mengajar. Film yang baik adalah film yangdapat memenuhi kebutuhan siswa sehubunga dengan
apa yang dipelajari. Oemar Hamalik mengemukakan prinsip pokok yang
berpegang kepada 4-R yaitu : “ The right film in the right place at the
right time used in the right way”.[3]
Secara singkat apa yang telah dilihat pada sebuah film, vidio, ataupun
televisi hendaknyadapat memberikan hasil yang nyata kepada siswa. Film yang
baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a) Sesuai
dengan tema pembelajaran
b) Dapat
menarik minat siswa
c) Benar dan
autentik
d) Up to date
dalam setting, pakaian dan lingkungan
e) Sesuai
dengan tigkat kematangan siswa
f) Perbendaharaan
bahasa yang benar.[4]
a) Rangkaian
kegiatan sebelum pembuatan film
Sebelum membuat cerita film, kita harus menentukan tujuan pembuatan film.
Hanya sebagai hiburan, mengangkat fenomena, pembelajaran/pendidikan,
dokumenter, ataukah menyampaikan pesan moral tertentu. Hal ini sangat perlu
agar pembuatan film lebih terfokus, terarah dan sesuai. Jika tujuan telah
ditentukan maka semua detail cerita dan pembuatan film akan terlihat dan lebih
mudah. Jika perlu diadakan observasi dan pengumpulan data dan faktanya. Bisa
dengan membaca buku, artikel atau bertanya langsung kepada sumbernya. Ide film
dapat diperoleh dari berbagai macam sumber antara lain: Pengalaman pribadi
penulis yang
menghebohkan. Percakapan atau aktifitas sehari-hari yang menarik untuk difilmkan. Cerita rakyat atau dongeng. Biografi seorang terkenal atau berjasa. Adaptasi dari cerita di komik, cerpen, atau novel. Dari kajian musik, dll
menghebohkan. Percakapan atau aktifitas sehari-hari yang menarik untuk difilmkan. Cerita rakyat atau dongeng. Biografi seorang terkenal atau berjasa. Adaptasi dari cerita di komik, cerpen, atau novel. Dari kajian musik, dll
b) Teknik –
teknik Pembuatan Film
Dalam pembuatan film-film Produksi film berjalan dalam tiga tahap:
i. Pra-produksi—Persiapan
perekaman dilakukan, yaitu ketika pemeran dan kru film dipekerjakan, lokasi
dipilih, dan latar dibangun. Ini juga tahapan ketika ide film diciptakan, hak
buku/naskah dibeli, dll.
ii. Produksi—Elemen
mentah untuk film akhir direkam.
iii. Pasca-produksi—Film
disuntingl; suara (dialog) produksi sekaligus disunting (namun terpisah), runut
musik (dan lagu) digubah, dipentaskan dan direkam, jika film tersebut butuh
musik; efek suara dirancang dan direkam; efek 'visual' grafis komputer lainnya
ditambahkan secara digital, semua elemen suara dicampurkan menjadi 'stem',
kemudian stem dicampurkan dan disejajarkan dengan gambar dan film tersebut
akhirnya selesai ("terkunci").
c) Perkembangan
Film
Perkembangan
film memiliki perjalanan cukup panjang hingga pada akhirnya menjadi
seperti film di masa kini yang kaya dengan
efek, dan sangat mudah didapatkan sebagai media hiburan. Perkembangan film
dimulai ketika digunakannya alat kinetoskop temuan Thomas Alfa Edison yang pada masa itu digunakan oleh penonton
individual. Film awal masih bisu dan tidak berwarna. Pemutaran
film di bioskop untuk pertama kalinya
dilakukan pada awal abad 20, hingga industri film Hollywood yang pertama kali, bahkan
hingga saat ini merajai industri perfilman populer secara global. Pada
tahun 1927 teknologi sudah cukup mumpuni untuk
memproduksi film bicara yang dialognya dapat didengar
secara langsung, namun masih hitam-putih. Hingga pada 1937 teknologi film sudah
mampu memproduksi film berwarna yang lebih menarik dan diikuti dengan alur
cerita yang mulai populer. Pada tahun1970-an, film sudah bisa direkam dalam
jumlah massal dengan menggunakan videotape yang kemudian dijual. Tahun 1980-an ditemukan
teknologi laser disc, lalu VCD dan kemudian menyusul
teknologi DVD. Hingga saat ini digital movie yang
lebih praktis banyak digemari sehingga semakin menjadikan popularitas film
meningkat dan film menjadi semakin dekat dengan keserarian masyarakat modern.
b. Video
a) Pengertian
Video sebagai media audio-visual yang menampilkan gerak, semakin lama
semakin populer dalam masyarakat kita. Pesan yang disajikan bisa bersifat
fakta maupun fiktif, bisa bersifat informative, edukatif maupun
instruksional. Sebagian besar tugas film dapat digantikanoleh video. Tapi tidak
berarti bahwa video akan menggantikan kedudukan film. Media videomerupakan
salah satu jenis media audio visual, selain film yang banyak dikembangkan
untuk keperluan pembelajaran
Video Pembelajaran Dalam kamus bahasa indonesia, video adalah teknologi
pengiriman sinyal elektronik dari suatu gambar bergerak. Aplikasi umum dari
sinyal video adalah televisi, tetapi dia dapat juga digunakan dalam aplikasi
lain di dalam bidang teknik, saintifik, produksi dan keamanan. Kata video
berasal dari kata Latin. Istilah video juga digunakan sebagai singkatan
dari videotape, dan juga perekam video serta pemutar video . Menurut Mohd. Arif
dan Rosnaini, video merupakan alat untuk merekamkan dan menayangkan film dengan
menggunakan pita video (disalurkan melalui televisi).Pita rekaman diartikan
sebagai pita bermagnet yang digunakan untuk merekam gambar dan suara dari
televisi. Sedangkan film video adalah film yang telah direkam pada vita video
dan hanya sesuai ditayangkan dengan menggunakan alat video. Sedangkan
pembelajaran merupakan proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar
dengan baik. Gabungan dari kedua pengertian tersebut dapat di dimpulkan bahwa
video pembelajaran merupakan Teknologi pengiriman sinyal elektronik dari suatu
gambar bergerak yang dipakai dalam proses untuk membantu peserta didik agar
dapat belajar dengan baik. Video sebagai salah satu media dalam pengajaran dan
pembelajaran yang dapat membantu para guru mengetahui satu pendekatan baru yang
bisa digunakan untuk menarik minat belajar.Oleh karena itu sedikit banyak video
merupakan salah satu alternatif dalam mengatasi kemerosotan pelajaran dan
pembelajaran
b) Karakteristik
Video
Karakteristik lain dari media video atau film dalam meningkatkan
efektifitas dan efesiensi proses pembelajaran, di antaranya adalah:
· Mengatasi
jarak dan waktu Sifat utama video adalah kemampuannya memanipulasi perspektif
ruang dan waktu. Manipulasi ruang dan waktu tidak hanya memberikan hasil yang
dramatis dan kreatif, tetapi juga memiliki implikasi bagi pembelajaran.Video
memungkinkan kita menambah dan mengurangi waktu-waktu untuk pengamatan. Misal
menampilkan proses cepat perubahan ulat jadi kupu kupu. Atau memperlambat
proses dengan teknik slow motion, misalnya saat bunglon menangkap serangga.
· Mampu
menggambarkan peristiwa-peristiwa masalalu secara realistis dalam waktu yang
singkat. Maksudnya video dapat merekam, menyimpan, melestarikan, dan
merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek.
· Dapat
membawa siswa berpetualang dari negara satu ke negara lainnya, dan dari masa
yang satu kemasa yang lain.
· Dapat
diulang-ulang bila perlu untuk menambah kejelasan Video memungkinkan kita
menampilkan fenomena mikrokosmos dan makrokosmos. Siswa bisa melihat bagian
bagian sel dan juga bias melihat planet tata surya.
· Menumbuhkan
minat dan motivasi belajar.
· Sangat kuat
mempengaruhi emosi seseorang ( peserta didik).
· Pesan yang
disampaikannya cepat dan mudah diingat.
· Megembangkan
pikiran, imajinasi dan pendapat para siswa.
· Memperjelas
hal-hal yang abstrak dan memberikan penjelasan yang lebih realistis.
· Berperan
sebagai media utama untuk mendokumentasikan realitas sosial yang akan dibedah
di dalam kelas. yang menggambarkan kemampuan media mentransportasikan obyek
atau kejadian melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian itu disajikan kepada
sejumlah besar siswa, di berbagai tempat, dengan stimulus pengalaman yang
relatif sama mengenai kejadian tersebut.
· Sangat baik
menjelaskan suatu proses dan ketrampilan, mampu menunjukkan rangsangan yang
sesuai dengan tujuan dan respon yang diharapkan dari peseta didik.
· Mampu
berperan sebagai storyteller yang dapat memancing kreativitas peserta didik
dalam mengekspresikan gagasannya.
c) Manfaat
Video
Manfaat video sebagai Media Pembelajaran Secara umum manfaat media
pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara gurudengan siswa sehingga
kegiatan pembelajaran lebih efektif dan efisien. Sedangkan secara lebih khusus
manfaat media pembelajaran adalah:
· Penyampaian
materi pembelajaran dapat diseragamkan Dengan bantuan media pembelajaran,
penafsiran yang berbeda antar guru dapat dihindari dan dapat mengurangi
terjadinya kesenjangan informasi diantara siswa dimanapun berada.
· Proses
pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik Media dapat menampilkan informasi
melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baiksecara alami maupun manipulasi,
sehingga membantu guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup,
tidak monoton dan tidak membosankan.
· Proses
pembelajaran menjadi lebih interaktif Dengan media akan terjadinya komukasi dua
arah secara aktif, sedangkan tanpa mediaguru cenderung bicara satu arah.
· Efisiensi
dalam waktu dan tenaga Dengan media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai
secara maksimal dengan waktudan tenaga seminimal mungkin. Guru tidak harus
menjelaskan materi ajaran secara berulang ulang, sebab dengan sekali sajian
menggunakan media, siswa akan lebih mudah memahami pelajaran.
· Meningkatkan
kualitas hasil belajar siswa Media pembelajaran dapat membantu siswa menyerap
materi belajar lebih mendalamdan utuh. Bila dengan mendengar informasi verbal
dari guru saja, siswa kurangmemahami pelajaran, tetapi jika diperkaya dengan
kegiatan melihat, menyentuh, merasakan dan mengalami sendiri melalui media
pemahaman siswa akan lebih baik.
· Media
memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja Media
pembelajaran dapat dirangsang sedemikian rupa sehingga siswa dapat melakukan
kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun tanpa tergantung
seorang guru.Perlu kita sadari waktu belajar di sekolah sangat terbatas dan
waktuterbanyak justru di luar lingkungan sekolah.
· Media dapat
menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar Proses
pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong siswa untuk mencintai
ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan.
· Mengubah
peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif Guru dapat berbagi peran
dengan media sehingga banyak memiliki waktu untuk memberi perhatian pada aspek-
aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulita belajar siswa, pembentukan
kepribadian, memotivasi belajar, dan lain-lain
d) Langkah –
langkah pembuatan Video
Jika kita membuat secara profesional dengan melibatkan banyak pihak
(misalnya penyusun naskah, aktor, pengambil gambar, editor dll) maka langkahnya
cukup panjang, di antaranya adalah perencanaan kegiatan, penyusunan
naskah/skenario, pengambilan gambar, penyuntingan (editing) dan launching.
Untuk penyusunan naskah video pembelajaran sendiri diperlukan juga penilai
ahli, sehingga naskah sudah sesuai dengan substansi pembelajaran dan baru masuk
proses berikutnya.
Namun, bagi guru-guru yang ingin membuat video pembelajaran sendiri (tanpa
banyak melibatkan orang lain) dapat menggunakan teknik screencast, yaitu teknik
merekam aktifitas di layar komputer beserta narasinya sehingga menjadi sebuah
video tutorial. Cara ini jauh lebih mudah dan murah karena tidak perlu
melibatkan banyak orang, bahkan tidak perlu menggunakan kamera. Guru dapat
melakukan simulasi pembelajaran, misalnya menjalankan presentasi PowerPoint
disertai suara narasi sehingga menghasilkan video pembelajaran, khususnya
tutorial.
e) Perkembangan
Video
Video adalah salah satu temuan terbesar manusia, dimulai dari ditemukannya
fotografi yang menampilkan citra atau image diam yang identik dengan aslinya
kemudian berkembang dengan menampilkan citra bergerak (motion picture). Perkembangan
ini tidak terlepas dari kemajuan teknologi yang kemudian mampu menggabungkan
unsur gambar bergerak tadi dengan unsur suara. Lalu disebut sebagai video,
yakni gabungan yang harmonis atau sinkron antara visual (gambar bergerak)
dengan audio (suara). Berikut lebih rinci mengenai sejarah dan perkembangan
video.
· Ditemukannya
kamera fotografi Keberadaan kamera video sangat berkaitan dengan terlebih
dahulu ditemukannya fotografi dan film seluloid. Konsep photos dan graphos atau
merekam gambar melalui cahaya dimulai dengan ditemukannya camera pinhole
sekitar abad ke-16 hingga 17, yaitu alat berupa kotak yang terbuat dari papan
kayu dan salah satu dinding kotak tersebut dilengkapi lensa obscure yaitu
lubang kecil tepat ditengah- tengah. Gambar 1.1
· Era film
seluloid-mekanik (Film bisu) Hasil fotografi adalah citra atau ilusi satu
gambar tetap (still picture) sehingga tidak menghasilkan ilusi atau kesan
gerakan. Perkembangan fotografi ini terus didorong dengan dirintisnya
penciptaan film (motion picture) oleh Thomas Alva Edison dengan diciptakannya
kinetiscope. Kemudian penemuan ini dikembangkan oleh Lumiere bersaudara pada 28
desember 1894 dengan dibuatnya cinematographe, yakni piranti yang
mengkombinasikan kamera sebagai alat untuk memproses film dengan proyektor
menjadi satu
c. Televisi
Selain film dan video, televisi adalah media yang menyampaikan
pesan-pesan pembelajaran secara audio-visual dengan disertai unsur gerak.
Televisi adalah alat komunikasi massa yang digunakan dalam proses komunikasi
dengan ciri-ciri berlangsung satu arah, komunikator melembaga, pesan bersifat
umum, sasarannya menimbulkan keserempakan dengan komunikan yang heterogen .
Televisi merupakan media elektronik yang paling sempurna dan mempunyai efek
yang paling besar terhadap khalayak dibanding dengan media elektronik lainnya
seperti radio, karena televisi merupakan media audiovisual yang bersifat
informatif, hiburan, pendidikan, dan juga alat kontrol sosial.
Dengan kesempurnaan teknologi media televisi, televisi mampu menjadi media
penyiaran yang paling diminati dan digunakan oleh masyarakat luas pada saat ini
dibanding dengan media lainnya seperti radio, majalah, koran, dan media
lainnya.
Televisi merupakan suatu media elektronik. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa
televisi pada saat ini merupakan salah satu sarana media yang tidak bisa
dipisahkan dari kehidupan manusia. Karena dari media televisi orang atau
masyarakat mendapatkan sebagian dari kebutuhan hidupnya yaitu, informasi,
hiburan, pengetahuan, pendidikan dan lain sebagainya. Ellen Wartela dan Byron
Reeves, memandang televisi sebagai sesuatu yang unik, keunikan itu bukan saja
dari isi pesan yang ada dalam televisi, yang sangat menghibur pemirsanya dan
amat sangat menyenangkan hati audiensnya, tapi juga dari segi visualisasinya,
pergerakkan kamera teknik mengedit .
a) Karakteristik
Televisi
Setiap
jenis media massa memiliki karakteristik baik secara fisik maupun dampa yang
diakibatkanya. Karena penelitian yang dilakukan adalah dari media massa televisi,
maka pentingnya untuk memahami televisi secara fisik, yang dapat dijelaskan
sebagai berikut:
· Media
televisi adalah media elektronik Medium televisi bekerja secara elektris.
Bermula dari sinar yang
dikenakan pada objek/benda, terbentuklah sinar panul. Sinar pantul dilewatkan
dengan system lensa sehingga terbentuklah gambar proyeksi (gejala sinar) di
ubah menjadi signal listrik/ gelombang elektromagnetik (gejala listrik) melalui
pendekatan photo elektrik cell.
· Media
televisi adalah media audio visual gerak
Media televisi mengutamakan
setiap gambar yang disajikan di pilih yang mengandung unsur gerak.
· Media
televisi adalah media transitor
Media televisi hanya meneruskan
isi pesan yang berarti isi pesan yang berarti isi pesan hanya didengar atau di
lihat sekilas, maka penyusun naskah untuk karya jurnalistik harus tepat.
· Media
televisi adalah media non rinci
Media televisi tidak dapat
menyajikan sisi pesan secara rinci karena sifat pesan/informasi televisi hanya
lewat begitu saja (transitory). Itulah sebabnya medium televisi tidak menguasai
waktu tetapi menguasai ruang, oleh karena itu berita televisi disajikan sangat
ringkas tiap berita.
· Media
televisi adalah ukuran ratio layer 4:3
Gambar yang mengandung unsur
gerak atau lebih menarik ditonton dalam layar televisi relatif kecil (ukuran
4:3).
· Media
televisi adalah media pandang dengar
Media televisi menyajikan
informasi dalam bentuk audio visual secara sinkron.
· Media
televisi adalah media personal (close up media)
Visual yang diliput sangat
mengutamakan gambar-gambar clouse up (jarak dekat) karna ukuran layar televisi
relatif kecil.
· Media
televisi adalah incorporate media
Media yang dapat untuk
menyajikan media lain (slide, fotografik dan lain-lain) .
b) Manfaat
Televisi
· Sebagai
media penerangan
· Sebagai
media pendidikan
· Sebagai
media hiburan
· Sebagai
media promosi .
c) Televisi
Sebagai Media PJJ (pembelajaran
jarak jauh)
Telah banyak ahli yang membahas mengenai
pengertian dan karakteristik pendidikan jarak jauh diantaranya Keegan (1984),
Holmberg (1977), dan Moore (1973). Walaupun agak sulit untuk mendapatkan satu
definisi yang diterima oleh semua pakar pendidikan jarak jauh, namun
karakteristik pendidikan jarak jauh yang dikemukakan oleh Keegan (1984) dapat
dipakai sebagai acuan dasar untuk pembahasan dalam artikel ini. Berikut ini
adalah karakteristik pendidikan jarak jauh yang dikemukakan oleh Keegan.
· ada
keterpisahan yang mendekati permanen antara tenaga pengajar (guru atau dosen)
dari peserta ajar (siswa atau mahasiswa) selama program pendidikan
· ada
keterpisahan yang mendekati permanen antara seorang peserta ajar (siswa atau
mahasiswa) dari peserta ajar lain selama program pendidikan
· ada suatu
institusi yang mengelola program pendidikannya
· pemanfaatan
sarana komunikasi baik mekanis maupun elektronis untuk menyampaikan bahan ajar
· penyediaan
sarana komunikasi dua arah sehingga peserta ajar dapat mengambil inisiatif
dialog dan mengambil manfaatnya.
Jadi dari uraian karakteristik pendidikan jarak jauh di atas dapat
disimpulkan bahwa keterpisahan kegiatan pengajaran dari kegiatan belajar adalah
ciri yang khas dari pendidikan jarak jauh. Identifikasi ciri khas pendidikan
jauh seperti di atas sejalan dengan apa yang dikemukakan Moore (1973) bahwa
pendidikan jarak jauh adalah sekumpulan metoda pengajaran dimana aktivitas
pengajaran dilaksanakan secara terpisah dari aktivitas belajar. Pemisah kedua
kegiatan tersebut dapat berupa jarak fisik, misalnya karena peserta ajar
bertempat tinggal jauh dari lokasi institusi pendidikan. Pemisah dapat pula
jarak non-fisik yaitu berupa keadaan yang memaksa seseorang yang tempat
tinggalnya dekat dari lokasi institusi pendidikan namun tidak dapat mengikuti
kegiatan pembelajaran di institusi tersebut. Keadaan seperti ini terjadi
misalnya karena pekerjaan yang tidak dapat ditinggalkan.
2. Audio-Visual
tidak murni
Audio Visual tidak murni yaitu media yang unsur suara dan gambarnya berasal
darisumber yang berbeda.[5]Audio-visual
tidak murni ini sering disebut juga dengan audio-visualdiamplussuara yaitu
media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti:
1) Sound slide
(Film bingkai suara)
Slide atau filmstrip yang ditambah dengan suara bukan alat audio-visual
yang lengkap,karena suara dan rupa berada terpisah, oleh sebab itu slide atau
filmstrip termasuk media audio-visual saja atau media visual diam plus suara.
Gabungan slide (film bingkai) dengan tape audioadalah jenis system multimedia
yang paling mudah diproduksi.[6]
Media pembelajaran gabungan slide dan tape dapat digunakan pada berbagai
lokasi danuntuk berbagai tujuan pembelajaran yang melibatkan gambar-gambar guna
menginformasikanatau mendorong lahirnya respon emosional. Slide bersuara
merupakan suatu inovasi dalam pembelajaran yang dapat digunakan sebagai
media pembelajaran dan efektif membantu siswadalam
memahami konsep yang abstrak menjadi lebih konkrit. Dengan menggunakan slide bersuara
sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat
menyebabkansemakin banyak indra siswa yang terlibat ( visual, audio). Dengan
semakin banyaknya indrayang terlibat maka siswa lebih mudah memahami suatu
konsep. Slide bersuara dapat dibuatdengan menggunakan gabungan dari berbagai
aplikasi komputer seperti: power point, camtasia,dan windows movie maker.
C. Penggunaan Audio-Visual dalam Pembelajaran
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan audio-visual
untuk pembelajaran yaitu:
a. Guru harus
mempersiapkan unit pelajaran terlebih dahulu, kemudian baru memilih media
audio-visual yang tepat untuk mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan.
b. Guru juga
harus mengetahui durasi media audio-visual misalnya dalam bentuk film
ataupunvideo, dimana keduanya yang harus disesuaikan dengan jam pelajaran
c. Mempersiapkan
kelas, yang meliputi persiapan siswa dengan memberikan penjelasan globaltentang
isi film, video atau televisi yang akan diputar dan persiapan peralatan yang
akandigunakan demi kelancaran pembelajaran
d. Aktivitas
lanjutan, setelah pemutaran film atau video selesai, sebaiknya guru melakukan
refleksidan tanya jawab dengan siswa untuk mengetahui sejauh mana pemahaman
siswa terhadap materitersebut.[7]
D. Contoh Pemanfaatan Audio Visual
Secara umum, semua mata pelajaran akan lebih efektif jika diajarkan dengan
media yangsesuai. Oleh karena itu, guru harus mengetahui terlebih dahulu materi
dan tujuan pembelajaran.Audio-visual
merupakan salah satu cara untuk membuat pembelajaran lebih dinamis
danmenyenangkan. Adapun bahan ajar yang cocok untuk dikembangkan dengan
audio-visual,khususnya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam adalah
sebagai berikut:
a. Ranah
Kognitif
Materi Al-Qur’an hadits, misalnya dalam menerangkan tajwid. Dulu sebelum
teknologi berkembang, tajwid diajarkan hanya secara verbalistis, atau
dengan menggunakan lingkarantajwid. Akan tetapi dizaman sekarang bisa
dikembangkan dengan menggunakan media interaktif dengan mikromedia flash,
windows movie maker, dsb.[8]
b. Ranah
Afektif
Materi aqidah untuk menjelaskan tentang rukun iman maupun rukun islam.
Materi akhlaquntuk menjelaskan tentang keteladanan bisa dikembangkan dengan
memutar film atau video.
Materi sejarah kebudayaan islam yang bersifat pengetahuan, akan lebih
menarik jikadikembangkan dengan menggunakan media seperti sound slide, sehingga
memungkinkan siswayang kurang dapat menerima pelajaran dengan hanya menggunakan
indra pendengar, mampulebih memahami dengan adanya kombinasi gambar dan suara.
c. Ranah
Psikomotor
Materi fiqh, dimana materi ini banyak yang berbentuk prosedural yang dirasa
cocok untuk dikembangkan dengan media audio-visual, misalnya:
2) Ketika
menjelaskan tentang tata cara haji
3) Ketika
menjelaskan tentang tata cara berkurban
Ketiganya akan lebih menarik ketika dikembangkan dengan media audio-visual,
misalnyadengan menggunakan film, video, mikromedia flash ataupun windows movie
maker.
E. Kelebihan dan Kelemahan Media Audio-Visual.
Beberapa Kelebihan atau kegunaan media audio-visual pembelajaran yaitu:
1. Memperjelas
penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk
kata-kata, tertulis atau lisan belaka)
2. Mengatasi
perbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti:
· Objek yang
terlalu besar digantikan dengan realitas, gambar, filmbingkai, film atau video
· Obyek yang
kecil dibantu dengan proyektor micro, film bingkai, film atau gambar
· Gerak yang
terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan tame line atau high
speed photografi
· Kejadian
atau peristiwa yang terjadi masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman
film,video,film bingkai, foto maupun secara verbal
· Konsep yang
terlalu luas (gunung ber api, gempa bumi, iklim dll) dapat di visualkan
dalam bentuk film,film bingkai, gambar,dll.
Pengajaran audio-visual juga mempunyai beberapa kelemahan yaitu :
1. Media
audio-visual tidak dapat digunakan dimana saja dan kapan saja, karena
mediaaudio-visual cenderung tetap di tempat.
2. Biaya
pengadaannya relative mahal
3. Apabila guru
tidak mampu berpartisipasi aktif maka siswa akan cenderung menikmati visualisasi
dan suaranya
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Media Audio-Visual adalah
media yangmempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis Media ini mempunyai
kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yaitu Media
Audio dan Media Visual.
Dilihat dari segi keadaannya, media audiovisual dibagi menjadi :
· Audiovisual
Murni yaitu unsur suara maupun unsur gambar berasal dari suatu sumber.
· Audiovisual
tidak murni yaitu unsur suara dan gambarnya berasal dari sumber yang berbeda.
Setiap media pembelajaran mempunyai kelebihan dan kekurangan yang
antaralain,memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis
dan kelemahan padamedia audio visual adalah terlalu menekankan pada penguasaan
materi dari pada proses pengembangannya.
B. Saran
Sebagai seorang calon guru hendaknya kita mengetahui media – media yang
dapatmeningkatkan pemahaman siswa terhadap suatu materi yang akan kita
sampaikan, salah satunyaadalah media audio visual. Diharapkan Kita juga tidak
hanya mengetahuinya tapi kita juga harus bisa memanfaatkannya dengan baik
dan tepat guna.
DAFTAR PUSTAKA
Amir Hamzah.
1985. Media Audio-Visual Untuk Pengajaran, Penerangan dan Penyuluhan.PT
Gramedia : Jakarta.
Anderson, Ronald.H. 1994.Pemilihan dan Pengembangan media Video
Pembelajaran
Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Raja Grofindo Persada
: Jakarta
Usman, M. Basyirudin dan Asnawir. 2002.Media pembelajaran. Ciputat
Pers : Jakarta.
[1]Syeful bahri,Aswan Zain, Strategi
Belajar Mengajar (Jakarta:Rineka Cipta,2002), hal 141
[2]Amir Hamzah Suleiman, Media Audio-Visual untuk Pengajaran,
penerangan, dan penyuluhan(Jakarta: PTGramedia, 1985), hal,11
[3]M. Basyirudin Usman dan
Asnawir, Media pembelajaran (Jakarta: Ciputat Pers, 2002),
hal,96
[4]Ibid, hal 98
[5]Syeful bahri,Op.
Cit , hal 141
[6]Azhar Arsyad,Media
Pembelajaran(Jakarta; PT Raja Grafindo Persada, 2003), hal 155
[7]M. Basyirudin Usman dan
Asnawir,Op.Cit.hal, 97-98
[8]Azhar Arsyad,Op.Cit. hal,61-65
komentar anda sangat berguna bagi perkembangan blog kami EmoticonEmoticon