KONTEMPLASI SEMAKIN MENEGAKKAN
TOLERANSI yang PROAKTIF
Toleransi adalah membiarkan orang lain berpendapat lain,melakukan hal yang tidak
sependapat dengan kita, tanpa kita ganggu ataupun intimidasi. istilah dalam
konteks sosial, budaya dan agama yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya diskriminasi terhadap kelompok-kelompok yang
berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu masyaraka
Tesis 1
“Tidak ada manusia yang bukan ciptaan
Allah yang sama itu pula”.
“Manusia adalah mahluk ciptaan Allah yang tertinggi
karena berakalbudi” kata Dr.
Y. Jangkung Karyantoro, MBA (dosen
stikom Surabaya } .
Beliau juga menuturkan bahwa manusia sering melupakan
Budi dan hidup hanya dengan Akal (akal-akalan). Patutlah sering kita jumpai
banyak manusia yang beragama namun melupakan budi dan mengakali sebagian
lainya.
Beliau mencontohkan “ada seorang pengepul barang yang dia
daptkan dari petani dengan harga perbuah dua
ribu rupiah. namun si pengepul menjualnya kembali dengan harga yang lebih
tinggi yakni perbuah seharga sepuluh ribu
rupiah. inilah yang beliu maksud dengan manusia yang hidup dengan
akal-akalan. Manusia akal-akalan juga banyak kita temukan di Indonesia seperti
Koruptor dll.
Akal budi membuat manusia mampu menyadari dirisendiri
dengan seluruh “POTENSIALNYA” yang paling mungkin dan yang sampai batas
tertentu tidak terhitung “JUMBLAH” dan kualitasnya.
Potensi yang
dimiliki manusia tentulah berbeda beda. Seperti thomas alpha edison yang
menemukan lampu dengan potensinya sehingga kita dapat nikmati sekarang,
seandainya tidak ada toleransi dari berbagai golongan tentulah mungkin seorang
muslim tidak dibolehkan untuk menggunakan lampu sebab yang menemukann bukan lah
seorang muslim, sama halnya dengan tehnologi yang sering digunakan muslim
kebanyakan datang dari negeri sakura yang notanbenya mereka menganut agama
shinto, budha, kristen. Disinilah toleransi itu berperan.
Beliau juga berkata manusia adalah mahluk yang
bermacam-macam (plural) dan (multikultural) yang diciptakan untuk saling
mengenal dan memberi manfaat.
Tesis 1 menegaskan dengan ihklas, bahwa toleransi sebagai
konsekuensi yang melekat/ inheren pada interelasi “SUNATULLAH”
Tesis 2
Siapa yang bisa menyangkal kecuali keikhlasan sepakat
menerima, bahwa kita adalah manusia yang bermacam-macam (pluran dan
multikultural). Tetapi secara khas hidup sebagai 1 Bangsa yang beridiologi
Pancasila.
Bersama-sama duduk sama rata berdiri
sama tinggi untuk kesejahteraan hidup bersama.
Tesis 2 menegaskan dengan ikhlas, bahwa toleransi dalam
konteks NKRI adalah sunnatuallah.
Ada dua arah ke dalam dan keluar
Kedalam :
1.
Terciptanya
masyarakat yang madani
2.
Transformasi
positif denga pengetahuan luas dan terbuka pada pengalaman banyak orang
3.
Pasokan
informasi yang bebas dari superioritas semu, informasi tentang keragaman
kehidupan
4.
Perjumpaan/
encouter jaringan dengan siapapun pihak yang berbeda dengan semangat egaliter/
quality
5.
Dibuat
mampu “listening” perbedaan
6.
Dibuat
mampu mendapatkann OPPORTUNITY positif dan produktif dari adanya perbedaan.
7.
Terus
tanpa henti menegakkan akidahnya sendiri
8.
Dengan
jujur mepelajari aspek UNIVERSALITAS IMANnya untuk didorong dengan rendah hati
dan rasa hormat menebarkan kesiapapunn juga yang berbeda, satu ayatpun pelru
saya sampaikan.
9.
Rajin
menyelipkan dalam setiap doanya mohon kerukunan hidup bersama dala
mperbedaan-perbedaan
10.
Disadarkan
bahwa hidupnya tidak EKSLUSIF
11.
Sendiri,
tapi masih ada kelompok lain ynag jugalah diciptakan oleh allah yang sama itu
pula.
ke luar:
1.
Berjuang
rill membela hak-hak dasar orang lain yang berbeda
2.
Berani
dengan benar tetapi hormat melakukan dialog penyadaran kepada kelompok yang
dipastikan sektarian.
3.
Proaktif
melakukan pencerahan ke masyarakat tentang penghayatan kehidupan yang lebih
Moderat
4.
Dengan
proaktif, tersengaja mencari sebaran” yang bersifat radikal.
Nasehat beliau“ sukseslah
untuk hidupmu bukan karya mu”.
komentar anda sangat berguna bagi perkembangan blog kami EmoticonEmoticon